Sabtu, 24 April 2010

Fabiano: Belilah Aku, "Setan Merah"!

Penyerang Sevilla, Luis Fabiano.

SEVILLA, — Penyerang Sevilla, Luis Fabiano, mengaku mengagumi Pelatih Manchester United (MU), Alex Ferguson, dan berharap bermain di bawah asuhannya pada musim depan.

"Bila Anda bertanya kepadaku, tim mana yang paling aku kagumi, itu adalah Manchester United. Bila Anda bermain di bawah asuhan Alex Ferguson, Anda akan meraih gelar liga atau trofi bergengsi lainnya," ungkap Fabiano.

Pada Desember silam, ia juga sudah menyatakan ketertarikannya bergabung dengan "Setan Merah". Menjelang akhir musim ini, ia kembali mengingatkan MU bahwa pikirannya belum berubah.

Ambisi Fabiano bisa menjadi kenyataan karena Ferguson memang sedang membutuhkan penyerang bernaluri tajam untuk melapis Wayne Rooney. Pasalnya, Dimitar Berbatov yang diharapkan bisa menjaga ketajaman lini depan saat Rooney absen tak kunjung menunjukkan grafik performa stabil.

Jalan MU untuk mendapatkan Fabiano juga bisa dikatakan akan mulus. Kontrak Fabiano habis akhir musim depan dan bila ia menolak perpanjangan kontrak, Sevilla terpaksa akan menjualnya akhir musim ini.

Menurut media-media Inggris, Sevilla siap melego Fabiano untuk harga 15 juta poundsterling atau sekitar Rp 207 miliar. Nilai itu masih mungkin ditawar karena Sevilla juga tak mau kehilangan Fabiano sampai kontraknya berakhir dan tak mendapat kompensasi apa-apa.

Memang, MU sedang mengencangkan ikat pinggang. Namun, harga itu cukup masuk akal mengingat Fabiano punya pengalaman menjuarai dua Piala UEFA (sekarang Liga Europa) dan Copa del Rey bersama Sevilla. Fabiano juga masih cukup piawai membobol gawang lawan. Musim ini, ia mencetak 11 gol dan satu assist dalam 20 kali penampilannya di Divisi Primera.

Selain itu, MU sendiri masih punya anggaran transfer sebesar 60 juta poundsterling atau sekitar Rp 828 miliar, sisa hasil penjualan Cristiano Ronaldo ke Real Madrid pada akhir musim lalu.

Ferguson: Old Trafford Hidup Lagi

Pelatih Manchester United, Alex Ferguson.

MANCHESTER, - Pelatih Manchester United, Alex Ferguson, mengatakan, situasi kamar ganti Old Trafford kembali hidup oleh semangat menjuarai Premier League, menyusul tumbangnya Chelsea oleh Tottenham Hotspur akhir pekan lagi. Ia pun mengaku yakin, MU mampu menambah tekanan kepada Chelsea dengan mengalahkan Tottenham Hotspur, Sabtu (24/4/2010) dan merebut puncak klasemen.

MU sempat tersurut di posisi kedua dengan selisih empat angka dari Chelsea di puncak klasemen dan terancam puas gelar. Namun, pekan lalu, sementara Chelsea kalah dari "Spurs", MU mendulang poin krusial dengan mengalahkan Manchester City.

Kini, dengan sisa tiga pertandingan lagi, meski masih berada di posisi kedua, MU mengoleksi 76 poin atau cuma kalah satu angka dari Chelsea. Pekan ini, jadwal menentukan MU akan bermain lebih dulu dibanding Chelsea, yang akan menghadapi Stoke City, Minggu (25/4/2010).

Ferguson mengerti, grafik Tottenham sedang meningkat. Dalam dua laga terakhirnya, mereka mampu mendulang kemenangan atas Arsenal dan Chelsea. Namun, menurutnya, dua laga itu telah menguras energi Tottenham dan pekan ini merupakan waktu yang tepat bagi MU mengambil keuntungan.

"Ada lonjakan moral di markas kami pekan ini. Suasana pusat latihan kami memang selalu hebat dari tahun ke tahun. Namun, itu menjadi semakin hebat karena (hasil Premier League) pekan lalu dan perubahan ini sangat menonjol. Sekarang situasi sangat kompetitif. Energi para pemain terisi dan terangkat. Saya memercayai mereka dan saya berharap mereka bisa melakukannya untuk saya lagi," ungkap Ferguson.

"Chelsea memiliki banyak pemain berpengalaman. Namun tekanan mendatangi mereka tahun ini. Ini akan membuat pemain dan pendukung gugup. Sejumlah pemain gugup dan itu tak perlu dipertanyakan. Itu terjadi," tandasnya.

Ferguson: Pensiun? Omong Kosong!

Pelatih Manchester United, Alex Ferguson.

MANCHESTER, - Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, membantah berita soal rencananya pensiun pada akhir musim ini.

Tahun ini Ferguson telah memasuki tahun ke-24 bersama MU sejak ia menukangi klub tersebut pada 1986. Usianya akan menjadi 69 tahun di akhir tahun nanti dan ini bisa berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Jantungnya selalu dipompa oleh persaingan ketat antartim di Liga Inggris maupun di Eropa.

Itu sebabnya berbagai media di Inggris meyakini bahwa Ferguson akan segera turun takhta dalam waktu dekat. Namun, Ferguson dengan tegas menampik kebenaran kabar tersebut. "Itu omong-kosong. Tidak benar sama sekali. Saya tidak memikirkan soal pensiun dan jika saya akan mengatakannya kepada (Ketua Eksekutif) David Gill dan (pemilik klub) keluarga Glazer," tegas Ferguson dalam jumpa pers pada Jumat (24/4/2010).

Musim ini menjadi salah satu musim berat bagi MU dalam ambisi mempertahankan gelar Liga Inggris. Persaingan "Setan Merah" dengan Chelsea tentu akan menguras tenaga dan pikiran para pemain, tak terkecuali Ferguson.

"Itu adalah hal yang harus Anda hadapi dalam hidup. Selalu ada tekanan dalam hidup. Saya mampu mengatasinya," tambahnya. "Satu-satunya hal yang menentukan apakah saya akan tetap (melatih) adalah kesehatan saya. Dan saya berada dalam kondisi sehat."

Meski tidak ada kabar resmi soal mundurnya Ferguson, sejumlah nama sudah muncul sebagai calon penggantinya. Mantan Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, pernah menyatakan ingin menjadi pelatih di Old Trafford. Pelatih Everton, David Moyes, justru menolaknya.

"Setan Merah" Cari Pengganti Ferguson

Pelatih Manchester United, Alex Ferguson.

MANCHESTER, - The Sun memberitakan, pelatih Manchester United, Alex Ferguson sudah mengatakan kepada manajemen klub, "Satu musim lagi dan saya berhenti." MU menanggapi itu dengan menyeleksi sejumlah kandidat.

Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, disebut sebagai kandidat utama menggantikan Ferguson. Ia telah terbukti selalu mampu membawa timnya menjuarai liga. Sebelum di Inter, ia berhasil membawa FC Porto dan Chelsea menjuarai liga Portugal dan Premier League.

Masalahnya, meski pernah mengaku ingin kembali ke Premier League, Mourinho juga berambisi menaklukan semua liga terbaik dunia. Itu artinya, ia akan mencari pengalaman dulu di Divisi Primera, sebelum berlabuh di suatu klub untuk waktu lama. Real Madrid adalah klub yang disebut media Spanyol bakal menjadi klub Mourinho setelah Inter.

MU pun mempertimbangkan pelatih Barcelona, Josep Guardiola. Meski minim pengalaman dan masih muda, Guardiola telah terbukti punya sentuhan istimewa. Torehan enam gelar yang diraih Barcelona pada tahun 2009 terlalu banyak untuk disebut kebetulan atau keberuntungan.

Meski begitu, Mourinho dan Guardiola tak memenuhi semua kriteria MU. Keduanya masih muda dan mudah tergoda tantangan baru. Padahal, MU mencari pelatih yang bisa membangun dinasti, seperti Ferguson yang sudah 25 tahun menjadi pemimpin "Setan Merah".

Sejumlah pelatih senior lain pun masuk dalam daftar wawancara. Menurut The Sun, pelatih tim nasional Inggris, Fabio Capello; pelatih Arsenal, Arsene Wenger; pelatih Aston Villa, Martin O''Neill, dan pelatih tim nasional Rusia, Guus Hiddink, juga diperhitungkan sebagai suksesor Ferguson.

Mourinho Pengganti Ferguson

Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, diisukan bakal menjadi pengganti pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson (kanan).

MANCHESTER, - Pernyataan Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, bahwa dia tak takut dipecat pemilik klub Massimo Moratti, ternyata bukan tanpa alasan. Menurut laporan media Inggris, dia dipersiapkan sebagai pengganti pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Sebelumnya, Moratti memang memperingatkan Mourinho, setelah timnya kalah dari Barcelona. Ditanya tentang kemungkinan pemecatan, Mourinho mengaku tak takut dan dalam seminggu akan mendapat pekerjaan baru.

The Daily Mail melaporkan, pelatih asal Portugal itu akan segera kembali ke Premier League. Dia akan melatih Manchester United begitu Ferguson mengumumkan pensiun. Sebelumnya, dia memang sering diisukan akan menggantikan Ferguson.

Fergie sudah mengatakan bahwa akan tetap melatih MU selama kesehatannya memungkinkan. Namun, pelatih berumur 67 tahun itu diperkirakan akan menyatakan pensiun dalam dua musim ke depan.

Ferguson menangani MU sudah begitu lama, sejak 1986. Dia telah mempersembahkan 11 gelar Premier League, lima Piala FA, dan dua Liga Champions.

Mourinho yang pernah menangani FC Porto dan Chelsea dianggap pelatih sukses. Dia pernah membawa Porto juara Liga Champions. Di Chelsea, dia mempersembahkan gelar Premier League pertama setelah 50 tahun tak pernah juara. Di bawah kepelatihannya, Chelsea juara Premier League musim 2004-05 dan 2005-06.

Mourinho: Lamarlah Saya, MU! Saya Mau

Jose Mourinho bersedia menjadi pelatih Manchester United menggantikan Sir Alex Ferguson.

MILAN, - Pelatih Inter Milan Jose Mourinho bersedia menjadi pelatih Manchester United, menggantikan Sir Alex Ferguson. Asalkan MU mau, Mourinho pun membuka hatinya melatih tim besar di Inggris itu.

Ini bukan untuk pertama kalinya Mourinho menyatakan minatnya melatih "The Red Devils". Musim lalu, ketika Ferguson melontarkan kemungkinan untuk pensiun pada usia 70 tahun, Mourinho mengatakan bahwa ia siap datang ke Old Trafford untuk meneruskan pekerjaan Ferguson. Namun, Mourinho yakin bahwa Ferguson tidak akan bersedia pensiun dalam waktu dekat.

Kini, keinginan itu kembali mencuat. Mourinho menegaskan, dirinya bersedia pindah ke Manchester asalkan "Setan Merah" lebih dulu meminangnya.

"Saya akan mempertimbangkan pergi ke Manchester United, tapi United harus mempertimbangkan apakah mereka menginginkan saya untuk menggantikan Sir Alex Ferguson. Jika mereka mau, tentu saja (saya mau)," tegas pelatih asal Portugal itu.

Mantan pelatih Chelsea itu memang sangat mencintai sepak bola Inggris. Ketika masih menangani "The Blues", pelatih yang membawa FC Porto juara Liga Champions 2004 itu menuai sukses di Premier League. MU bahkan menjadi korbannya pada era 2004-2006.

"Saya suka Inggris, di mana suporter sangat bergairah dan membuat laga menjadi indah dengan atmosfer luar biasa," tambah pemilik usia 46 tahun itu.

MU tidak pernah mengutarakan siapa yang bakal ditunjuk sebagai pengganti Ferguson. Duta MU Bryan Robson menyatakan, MU akan mencari suksesor baru dengan mempertimbangkan nasihat Ferguson. Sejauh ini Ferguson tidak pernah menyebut satu pun nama, termasuk Mourinho, sebagai calon penggantinya.

Mourinho Sudah Lama Incar MU

Pelatih Inter, Jose Mourinho (kiri), sudah lama ingin menggantikan posisi Sir Alex Ferguson (kanan) sebagai pelatih MU.

LONDON, - Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, sudah lama mengincar posisi pelatih Manchester United (MU). Bahkan, ketertarikannya kepada MU itu sudah dia ungkapkan ketika dia masih melatih Chelsea.

Mourinho baru sja dihubung-hubungkan akan melatih MU, setelah kontraknya dengan Inter habis. Sebab, pelatih Sir Alex Ferguson sudah berancang-ancang akan pensiun, setelah 24 tahun menangani MU. Mourinho sendiri belum lama menyatakan, dia akan kembali ke Premier League setelah bersama Inter.

MU kemudian segera membantah isu tersebut. Kemudian, sorang pejabat Chelsea yang tak mau disebutkan namanya mengaku tak heran atas isu tersebut. Sebab, katanya, Mourinho memang mencintai MU.

"Jose Mourinho sering tak bisa menyembunyikan rasa cintanya kepada MU. Faktanya, dia memang terobsesi melatih MU. Dia juga sering menyatakan ingin menangani klub terbesar di dunia," jelas pejabat Chelsea tersebut.

"Dia ingin menguji kemampuannya di Italia, setelah meninggalkan Stamford Bridge. Tapi, sekarang sudah jelas bahwa dia ingin kembali lagi ke Premier League," tambahnya.

Tak hanya Mourinho yang ingin melatih MU. Pelatih muda seperti Paul Ince (Blackburn), Roy Keane (Sunderland), dan Mark Hughes (Manchester City) pernah menyatakan, melatih MU merupakan pekerjaan yang ideal.

Hanya saja, untuk melatih MU harus menunggu Ferguson Lengser. Namun, tampaknya hal itu tak akan lama. Sebab, Ferguson sudah berumur 66 tahun dan dia sudah menyatakan tak ingin menjadi pelatih saat umurnya 70 tahun nanti.

"Saya tak ingin meniru Bobby Robson yang menjadi pelatih meski umurnya sudah 70 tahun. Itu hanya patokan untuk berhenti melatih. Hanya saja, sepakbola seperti candu yang sulit ditinggalkan," kata Ferguson.

Gol Telat Scholes Meneror Chelsea

Gelandang Manchester United Paul Scholes (kanan) berlari usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada duel lanjutan Liga Inggris di Stadion City of Manchester, Sabtu (17/4/2010).

MANCHESTER, - Gol telat kembali memenangkan Manchester United atas Manchester City. Sundulan Paul Scholes pada menit ke-93 akhirnya memenangkan MU dengan skor 1-0 di Stadion City of Manchester, Sabtu (17/4/2010). MU kini semakin mendekati Chelsea di puncak klasemen Liga Inggris.

Gol di menit-menit akhir pertandingan seperti itu juga terjadi ketika MU menjamu seteru sekotanya itu pada pertemuan pertama September lalu. Ketika itu, Michael Owen menjadi penentu kemenangan 4-3 untuk "Setan Merah" lewat gol yang diciptakannya pada menit ke-96.

Berbeda dari pertemuan pertama itu, laga tadi malam tak sesengit pertandingan di Old Trafford. City dan MU sebetulnya memeragakan permainan cepat dan memikat sejak kick-off. Sayangnya, peran Wayne Rooney tak begitu kentara di lini depan "Setan Merah". Peran Vincent Kompany sangat besar dalam meredam pergerakan striker Inggris tersebut.

Di pihak City, koordinasi yang kurang rapi membuat serangan-serangan mereka mandul sebelum mencapai kotak penalti lawan. "The Citizens" juga jarang mencoba tendangan-tendangan dari luar kotak penalti.

Di menit ke-41, Rooney mendapat ruang di kotak penalti, tapi tendangan kaki kirinya menjauhi gawang. Peluang terbaik dimiliki Ryan Giggs di menit ke-45. Crossing Antonio Valencia disambarnya dengan sisi luar kaki kiri. Bola bergulir pelan dan mengarah tepat ke kiper Shay Given.

Masuknya Nani di babak kedua mendorong posisi Giggs lebih ke depan dan menaikkan tensi serangan dari lapis kedua "Setan Merah". Namun, hal itu tak kunjung membuahkan kesempatan mencetak gol bagi MU.

Di menit ke-73, City mengklaim sebuah penalti ketika Gareth Barry jatuh dalam kawalan Neville. Namun, wasit membiarkan kejadian tersebut dan gagallah upaya tuan rumah.

Gol hampir tercipta ketika Dimitar Berbatov melakukan sundulan pertamanya di kotak penalti. Apes, bola melintir ke samping gawang.

Lima menit menjelang bubar, City menciptakan kemelut di gawang MU. Van der Sar gagal meninju bola dari sepak pojok. Vincent Kompany dan Toure bergiliran menyambar bola liar. Namun, pertahanan rapat tim tamu menggagalkan peluang City.

Di saat penonton menunggu peluit akhir pertandingan, Scholes mengubah keadaan. Mendapat umpan silang dari Patrice Evra, gelandang yang baru saja meneken perpanjangan kontrak di MU itu menanduk bola ke pojok gawang. Given gagal menjangkaunya dan bergetarlah gawang City.

Tambahan tiga angka tidak mengubah posisi MU di urutan kedua klasemen sementara dengan nilai 76. Namun, dengan selisih nilai satu angka di bawah Chelsea, "Setan Merah" masih punya peluang besar untuk merebut singgasana klasemen. Chelsea akan melawan tuan rumah Tottenham Hotspur, beberapa jam setelah duel City versus MU.

Susunan pemain:
Man. City:
Given; Bridge, Kompany, Toure, Onuoha; Bellamy, Barry, De Jong (Ireland 78), Johnson (Vieira 65); Tevez, Adebayor (Wright-Phillips 75).

Man. United: Van der Sar; Evra, Vidic, Evans, Neville; Giggs, Scholes, Fletcher, Valencia (Obertan 80); Gibson (Nani 59); Rooney (Berbatov 74).

MU Tersingkir, Pengorbanan Rooney Sia-sia

AFPAFP/OLIVER LANG AFP/OLIVER LANG
Penyerang Manchester United, Wayne Rooney dalam bermain sebagai starter dalam keadaan di laga leg kedua perempat final Liga Champions, melawan Bayern Muenchen, Rabu (7/4/2010).

MANCHESTER, — Manchester United menang 3-2 atas Bayern Muenchen pada leg kedua perempat final Liga Champions di Old Trafford, Rabu (7/4/2010). Namun, dengan agregat 4-4, MU tersingkir karena kalah agresivitas di kandang lawan. Pengorbanan Wayne Rooney tampil dalam keadaan cedera pun sia-sia.

Rooney sebetulnya diragukan bisa bermain karena mengalami cedera pergelangan kaki. Namun, secara mengejutkan, ia muncul dalam daftar starter MU yang akan menghadapi laga itu.

Dalam keadaan tidak 100 persen, Rooney tidak aktif bergerak seperti biasanya. Namun, pergerakannya di sekitar kotak penalti mendapat perhatian serius dari bek lawan.

Pada menit ketiga, misalnya, Rooney menguasai bola di luar kotak penalti. Dua bek Bayern mencoba menutup ruang geraknya. Namun, ia tiba-tiba melepas umpan kepada Gibson, yang kemudian melepaskan tendangan ke sudut kanan bawah gawang Butt.

Tiga menit berselang, MU melakukan serangan balik melalui Valencia. Sementara Valencia menyisir sayap kanan, Rooney masuk kotak penalti. Ketika Valencia melepaskan umpan silang, barisan bek Bayern mengawal Rooney dengan ketat.

Di luar dugaan, Nani menyelinap masuk dan menyontek bola sehingga masuk ke sudut kanan bawah gawang Bayern.

Selanjutnya, MU terus mendominasi permainan. Meski sempat beberapa kali terancam, mereka toh berhasil memperbesar keunggulan menjadi 3-0 melalui Nani pada menit ke-40. Lagi-lagi, gol tercipta karena bek Bayern terlalu memerhatikan Rooney.

Saat itu, dari sektor kanan, Valencia melepaskan umpan ke kotak penalti, di mana Rooney berada. Bek Bayern yang telanjur menempel Rooney tidak mewaspadai pergerakan Nani yang tiba-tiba masuk dan mengempaskan bola masuk gawang Butt.

Belum selesai gemuruh Old trafford menyambut gol itu, Bayern tiba-tiba memperkecil jarak berkat gol Ivica Olic pada menit ke-43. Memanfaatkan kesalahan Carrick mengantisipasi umpan Mueller, Olic menyepak bola dari sudut sempit masuk ke gawang Van der Sar.

MU segera memulihkan diri dan membangun serangan baru. Sayang, peluit turun minum keburu berbunyi sebelum mereka sempat menciptakan ancaman.

Menyadari situasi itu, MU mencoba merebut penguasaan bola di babak kedua. Namun, belum lagi nyaman memainkan umpan pendek, mereka dihajar bencana kartu kuning kedua yang diterima bek Rafael akibat melanggar Franck Ribery dari belakang.

Merespons situasi itu, Alex Ferguson kemudian menarik Rooney dan menggantikannya dengan John O'Shea. Selain untuk menjaga soliditas lini belakang, perubahan ini juga untuk mengurangi risiko menjadi lebih parahnya cedera Rooney.

Sebagai konsekuensinya, daya gempur MU melorot. Selain terkurung, MU juga nyaris beberapa kali kebobolan. Pada menit ke-59, misalnya, Ribery melepaskan tendangan voli, tetapi digagalkan Van der Sar.

Empat menit berselang, Bayern sempat dikejutkan dengan serangan balik MU. Memanfaatkan umpan terobosan Evra, Nani menggiring bola masuk ke kotak penalti dan melepaskan tendangan keras tepat ke gawang. Sayang, tendangannya masih bisa ditepis Butt.

Namun, setelah itu, MU kembali terdesak dan berada di bawah ancaman kebobolan. MU mencoba bertahan sekuat tenaga. Namun, pada menit ke-75, Van der Sar gagal menyelamatkan gawangnya dari tembakan Arjen Robben. Memanfaatkan sepak pojok Ribery, Robben melepaskan tendangan keras yang bersarang di sudut kanan bawah gawang MU.

Dengan keadaan unggul 3-2, MU terancam tersingkir. Alex Ferguson pun terpaksa menambah daya gedor dengan memasukkan Dimitar Berbatov menggantikan Michael Carrick pada menit ke-80. Semenit kemudian, Ryan Giggs dimainkan menggantikan Gibson.

Perubahan ini cukup menambah daya hidup MU. Namun, Bayern yang tak mau kehilangan tiket ke semifinal berhasil mempertahankan kedudukan 2-3 hingga akhir. Di babak semifinal, Bayern akan bertemu Lyon.

Sepanjang pertandingan, MU membukukan penguasaan bola sebesar 39 persen dan melepaskan enam tembakan tepat ke gawang dari 17 usaha. Sementara itu, Bayern berhasil menciptakan tujuh peluang emas dari 13 percobaan.

Susunan pemain
MU:
1-Edwin van der Sar; 3-Patrice Evra, 15-Nemanja Vidic, 5-Rio Ferdinand, 21-Rafael; 28-Darron Gibson (11-Ryan Giggs 81), 16-Michael Carrick (9-Dimitar Berbatov 80), 24-Darren Fletcher; 10-Wayne Rooney (22-John O'Shea 55), 17-Nani, 25-Antonio Valencia
Bayern: 22-Jorg Butt; 28-Holger Badstuder, 6-Martin Gaston Demichelis, 5-Daniel van Buyten, 21-Philipp Lahm; 7-Franck Ribery, 31-Bastian Schweinsteiger, 17-Mark van Bommel, 10-Arjen Robben (8-Hamit Altintop 76); 11-Ivica Olic (23 Danijel Pranjic 85), 25-Thomas Mueller (33-Mario Gomez 46)

Senin, 05 April 2010

Chelsea Kangkangi MU

Para pemain Chelsea merayakan gol Didier Drogba (tak terlihat) dalam duel lawan Manchester United di Old Trafford, Minggu (3/4/2010).

MANCHESTER, — Penyerang Chelsea, Didier Drogba, mencetak gol penentu kemenangan timnya atas Manchester United 2-1 dalam lanjutan Premier League di Stadion Old Trafford, Sabtu (3/4/2010). Berkat kemenangan ini, "The Blues" meraih poin 74 dan mengangkangi MU dengan merebut puncak klasemen Liga Inggris.

MU yang tampil tanpa mesin golnya, Wayne Rooney, terlihat kesulitan untuk menembus pertahanan Chelsea. Bahkan, MU terlihat lebih sibuk untuk mengamankan wilayah pertahanannya dari gempuran John Terry dan kawan-kawan.

Pada menit ke-11, Joe Cole hampir membawa timnya unggul. Sayang, tembakannya dari tengah kotak penalti masih mampu dijinakkan Edwin Van der Sar.

Namun, hanya berselang delapan menit, Joe Cole benar-benar menjadi momok bagi "Setan Merah" setelah tembakannya bersarang di gawang Van der Sar. Gol tersebut berawal dari kecerdikan Florent Malouda yang berhasil mengecoh Fletcher dan Neville di sektor kiri pertahanan MU. Tanpa pikir panjang, Maluoda langsung mengirim umpan yang disambut dengan sontekan tumit Joe Cole.

MU bergerak cepat mencetak gol balasan. Dengan mengandalkan Antonio Valencia di sektor kanan, MU mengandalkan umpan-umpan silang. Pada menit ke-25, serangan balik Park Ji-Sung hampir membuahkan hasil. Sayang, sebelum melepaskan tendangan, Park dijatuhkan oleh Zhirkov di kotak penalti. Wasit Mike Dean tak melihat hal tersebut sebagai pelanggaran.

MU terus bekerja keras mencari peluang mencetak gol. Namun, MU terlihat kesulitan membangun serangan karena Chelsea terus mendesak tim tuan rumah meski dalam keadaaan unggul. Alhasil, "Setan Merah" gagal meencetak gol balasan hingga turun minum.

Selepas jeda, MU langsung mengambil inisiatif serangan. Pergerakan Giggs nyaris mencetak gol balasan. Sayang, sebelum melepaskan tembakan, Alex berhasil merebut bola dari genggamannya.

Chelsea langsung membalas ancaman tersebut lewat aksi Ferreira. Apes bagi Ferreira, umpan silangnya gagal dijangkau Anelka.

MU tak ambil pusing oleh ancaman tersebut. Pada menit ke-60, berawal dari umpan silang Giggs, Berbatov berhasil menanduk bola. Apes, tandukannya gagal mengenai sasaran. Lima menit kemudian, Berbatov kembali membuang peluang setelah tandukannya yang memanfaatkan umpan Neville melambung di atas mistar Cech.

Melihat usaha anak asuhnya tak membuahkan hasil, Pelatih Sir Alex Ferguson melakukan perubahan strategi dengan memasukkan Macheda dan Nani sehingga Scholes dan Park ditarik keluar.

Seakan tak mau mengalah, Pelatih Carlo Ancelotti pun melakukan perubahan strategi. Ia menarik Joe Cole dan Anelka, kemudian memasukkan Kalou dan Drogba pada menit ke-70.

Tampaknya, dari strategi kedua pelatih, strategi Carlo Ancelotti yang paling jitu karena Drogba berhasil menggandakan keunggulan delapan menit kemudian. Seusai menguasai umpan terobosan Kalou, Drogba langsung melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi Van der Sar, 2-0.

Namun, MU berhasil membalas dalam tempo dua menit berkat gol yang dicetak Federico Macheda. Gol berawal dari tusukan Nani dari sektor kiri. Cech berhasil menepis umpan datar yang dilepaskan Nani. Namun, bola membentur Macheda dan memantul masuk ke dalam gawang.

Gol tersebut membangkitkan semangat "Setan Merah". Mereka berhasil mengurung pertahanan lawannya. Namun sayang, tak ada satu pun gol yang tercipta dari beberapa peluang yang tercipta.

Susunan pemain:

Manchester United: Van der Sar, Neville, Ferdinand, Vidic, Evra, Valencia, Fletcher, Giggs, Scholes (Macheda 68), Park (Nani 68), Berbatov
Chelsea: Cech, Paulo Ferreira, Alex, Terry, Zhirkov, Joe Cole (Kalou 70), Deco, Lampard, Mikel, Malouda, Anelka (Drogba 70)