Suporter Manchester United memprotes buruknya manajemen klub di bawah Malcolm Glazer, yang membuat klub terjerat utang dan terancam bangkrut.
MANCHESTER, - Pendukung Manchester United (MU), Keith Harris, mengimbau suporter lainnya untuk melakukan boikot dan berhenti membelanjakan uang yang akan memberi pemasukan kepada klub, misalnya membeli pernak-pernik atau tiket. ia berharap, cara ini akan menghancurkan perekonomian klub sehingga pemilik MU, Malcolm Glazer, terpaksa menjual klub kepada konsorsium yang dibentuknya.
MU saat ini terbebani utang besar. Suporter MU sepakat, itu terjadi karena buruk manajemen di bawah Glazer. Mereka khawatir, beban utang akan membuat Glazer tergoda menjual aset-aset MU, misalnya pemain atau bahkan Old Trafford. Bila itu terjadi, akan sudah terlambat bagi pendukung menyelamatkan MU dari kejatuhan.
Sebelum itu terjadi, Harris dan sejumlah warga Inggris, membentuk konsorsium yang akan menggalang dana untuk membeli MU. Menurut media-media Inggris, konsorsium ini siap membeli MU dengan harga satu miliar poundsterling atau sekitar Rp 14 triliun. Masalahnya, hingga saat ini, Glazer belum mau melepas MU.
Gagal dengan pendekatan diplomatis, Harris mencoba menggerakkan massa. Ia berusaha membujuk pendukung lain untuk berhenti membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang akan menguntungkan MU. Dengan begitu, klub akan kehilangan sumber pemasukan dan diharapkan, setelah beberapa waktu, akan mampu memaksa Glazer menjual MU.
Harris mengerti, cara ini akan sedikit berdampak negatif kepada tim. Namun, menurutnya, cara ini lebih ampuh ketimbang memadati Old Trafford sambil membawa spanduk anti-Glazer. Menurutnya, lebih baik menderita sebentar demi kebahagiaan jangka panjang ketimbang cara yang sekarang ini.
"Meninggalkan stadion saat pertandingan menyisakan sepuluh menit dan hal-hal seperti itu bukanlah solusi. Protes dengan mengenakan atribut hijau dan emas luar biasa, simbolis, dan merupakan pesan nyata kepada pemilik. Namun, itu tak akan memaksa Glazer menjual klub kepada kami. Namun, bila ada cukup orang, dalam jumlah ribuan, berhenti datang ke stadion dan tidak memperbarui tiket mereka, itu akan efektif. Pendukung harus menyakiti kantong Glazer,"
"Pendukung harus sadar, 75 persen dari setiap pound yang mereka keluarkan untuk tiket, digunakan untuk membayar utang atau membayar kewajiban finansial lain yang tak bisa dipenuhi Glazer. Pendukung bersikap emosional dan mereka berhak begitu. United adalah sapi perah untuk tujuan selain meregenerasikan skuad. Ini salah,"
"Mereka harus siap merasakan sakit karena tidak melihat klub mereka untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pendukung harus bangkit dan mengatakan, 'Kami tak akan datang. Kami tak akan membeli program dan pernak-pernik. Risikonya besar. Namun, itulah yang harus terjadi. Keluarga Glazer berkulit tebal dan tak mempan oleh protes. Mereka akan mempan oleh kerugian besar dalam soal pendapatan,"
"Saya tak akan bicara ini bila saya tak sangat percaya diri soal kemampuan kami mengumpulkan uang untuk ini. Saya tak pernah bicara kepada publik, kecuali memiliki percaya diri. Namun, kami tak bisa melakukan penawaran sampai Glazer ditempatkan di posisi mereka terpaksa mempertimbangkan (penawaran kami). Saya tak akan mendekati mereka (keluarga Glazer di tribun penonton). Namun, bila mereka ingin bicara kepada saya, saya siap," papar Harris.