
MANCHESTER, - Striker Manchester United, Wayne Rooney, bagaikan sapi perahan yang dieksploitasi terus-menerus untuk menghasilkan uang. Jika hal itu terus berlanjut, Rooney bisa mengalami hal buruk seperti terjadi pada Paul Gascoigne.
Hal itu diungkapkan Ketua Eksekutif Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris, Gordon Taylor, dalam sidang yang melibatkan mantan agen Rooney, Proactive. Proactive dan Rooney sudah bekerja sama sejak pemain itu berusia 17 tahun dan meneken kontrak profesional selama delapan tahun bersama Everton sejak 2002.
Hubungan keduanya berakhir pada 2008. Dalam persidangan tersebut, Proactive menuntut komisi sebesar 20 persen dengan 4,3 juta pounds atau hampir Rp 62,5 miliar kepada Rooney sebagai hak yang belum terbayarkan.
Taylor menegaskan, pemain sebaiknya dilindungi dari kepentingan mencari uang semata. "Saya tidak ingin pemain digambarkan seperti sapi perah dan dipanas-panasi dengan segepok uang," kata Taylor yang bertindak sebagai saksi ahli dalam sidang tersebut.
"Orang-orang yang saya sebutkan, terutama Paul Gascoigne, yang kini berada dalam situasi di mana dia datang kepada kami untuk meminta perlindungan. Saya merasa dia bisa melakukan hal lebih baik dalam kariernya. Di sini saya tidak menyalahkan siapa pun," tambahnya.
Ketika kuasa hukum Proactive menanyakan apakah perusahaan itu mengeksplotasi Rooney, Taylor menjawab, "Ya." Menurutnya, delapan tahun kontrak bersama sebuah agen tidaklah beralasan apalagi tidak ada klausul yang memudahkan pemain untuk melepas kontrak di masa itu. "Dia (Rooney) merasa dirinya tak diperlakukan secara adil karena dia ingin penasihatnya melawan perusahaan yang Anda wakili," jawab Taylor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar