Minggu, 31 Mei 2009

Ronaldo fokus final Liga Champions

Gelandang Manchester United, Cristiano Ronaldo, sekali lagi menegaskan bahwa ia tidak ingin pindah ke Real Madrid musim depan. Ia tidak peduli dengan upaya "El Real" untuk mendapatkannya.

Madrid saat ini sedang gencar-gencarnya mengedepankan musim perubahan tahun depan.

Pemilihan presiden klub yang akan berlangsung Juli mendatang menjadi ajang kampanye bagi para kandidatnya untuk menjual janji indah musim depan.

Florentino Perez, mantan dan calon Presiden Madrid, menjadi salah satu orang yang menggembar-gemborkan rencana pembelian Ronaldo.

Ronaldo juga sudah tahu hal itu, tapi ia memilih diam dan bahkan tak peduli jika dirinya dijadikan "barang dagangan" dalam pilpres Madrid.

"Saat ini aku hanya memikirkan final (Liga Champions) daripada apa yang akan terjadi denganku atau teman-teman astu timku musim depan," kata Ronaldo kepada Atena 3.

"Aku yakin Perez akan membuat tim hebat di Madrid tapi saat ini aku bersama United dan aku tidak peduli tentang yang terjadi di sana. Aku hanya peduli tentang apa yang terjadi musim depan di Manchester United."

Bagi Ronaldo, kebersamaannya dengan MU saat ini jauh lebih bermakna ketimbang memikirkan rumor transfer. Ia dan rekan-rekan satu timnya berharap bisa mengulangi pesta juara musim lalu dengan mengalahkan Barcelona di final Liga Champions pada Rabu (27/5).

"Itu duel antartim. Tanpa timku, aku tidak akan menang, demikian pula (Lionel) Messi tanpa timnya," tegasnya.

"Jelas bahwa kami dua tim terbaik di Eropa. Itu akan menjadi final impian."

Salah satu tim akan mencatat sejarah baru jika berhasil memenangi duel di Roma tersebut. Jika menang, MU akan menjadi tim pertama yang bisa mempertahankan gelar. Sebaliknya, Barcelona akan berupaya mencetak sejarah sebagai treble winner.

Krisis global tak pengaruhi final Liga Champions

Krisis ekonomi global tak akan menghalangi suporter merogoh kantong mereka dalam-dalam untuk menyaksikan langsung final Liga Champions di Roma, Rabu (27/5) atau kamis dini hari WIB.

Demikian dikatakan konsultan senior Kelompok Bisnis Olahraga di Deloitte, Mark Roberts.

Menurut Roberts, lebih dari 50.000 manusia akan mendatangi ibu kota Italia untuk menyaksikan pertarungan Manchester United dan Barcelona. Daya tarik turnamen ini membuat suporter rela menabung jauh-jauh hari untuk menjadi saksi terjadinya sejarah baru.

"Mereka akan terus berbelanja bila tak ada sesuatu yang terjadi dalam iklim ekonomi," ujar Roberts.

Panitia penyelenggara menyediakan total 67.000 tiket untuk final tersebut dan semuanya sudah terjual habis. Pendukung MU dan Barcelona masing-masing mendapat jatah 20.000 tiket. Adapun bagi pendukung netral, disediakan 10.000 tiket yang bisa dibeli di federasi sepak bola negara-negara Eropa dan rekanan bisnis.

Tiket dijual dengan harga 70-200 euro atau senilai Rp1-3 juta. Harga ini belum termasuk biaya administrasi dan akomodasi. Nilai jual tersebut akan terus dievaluasi mengikuti perkembangan ekonomi.

Pada final tahun lalu di Moskwa, setiap penonton dari luar negeri menghabiskan sekitar 624 poundsterling atau mencapai Rp10 juta selama kunjungannya. Mengingat lokasi dan kondisi Roma lebih terjangkau, pendapatan penyelenggara tahun ini diprediksi tidak akan berada di bawah musim lalu.

Lippi jagokan MU

Pelatih tim nasional Italia, Marcello Lippi, menjagokan Manchester United (MU) sebagai juara Liga Champions 2009. Namun, untuk individu, ia menilai Lionel Messi lebih baik dari Cristiano Ronaldo.

Lippi mengakui, Barcelona memainkan sepak bola yang indah dan tajam. Namun, menurutnya, Barcelona bermasalah dengan postur dan stamina fisik.

"Barcelona bisa bermanuver dengan baik dan menggulirkan bola dengan cepat. Tetapi, mereka kurang dalam hal fisik. Jadi bukan hanya absennya (Rafael) Marquez, (Eric) Abidal, dan Dani Alvez," kata Lippi.

Selain itu, menurut Lippi, MU memiliki permainan lebih bervariasi dan fleksibel. Ini lebih baik ketimbang Barcelona yang hanya memainkan pola menyerang. "Ini hanyalah rincian, namun pada satu malam mereka dapat lebih kuat dan membuat perbedaan," tambahnya.

Di sisi lain, variasi permainan MU berdampak pada kesulitan mengakomodasi kemampuan pemain secara maksimal. Sementara, Barcelona yang konsisten dengan satu skema memungkinkan pemain terus mengasah kemampuannya. "Messi adalah pemain paling menakutkan," pujinya.

Lippi juga menegaskan, terlepas dari hasil akhir, MU dan Barcelona telah menjadikan sepak bola lebih berarti dengan caranya masing-masing.

Final Liga Champions Terbaik

ROMA - Perhelatan akbar Liga Champions 2008/2009 akan segera menggelar laga puncaknya, Kamis (28/5/2009) dini hari. Final kali ini diyakini bakal menyuguhkan pertandingan paling panas karena mempertemukan dua klub terbaik dunia saat ini: Barcelona dan Manchester United.

Barca maupun United menuai sukses besar sepanjang musim. Selain menjuarai liga domestik masing-masing, keduanya berhasil melengkapi deretan trofinya dengan kemenangan di kompetisi lokal seperti Copa del Rey dan Carling Cup. The Red Devils bahkan sudah tiga kali mengangkat trofi setelah dinobatkan sebagai jawara Piala Dunia Antar Klub, akhir tahun lalu.

Tidak heran, sebutan final ideal berkali-kali disematkan pihak kritikus maupun pecinta sepakbola. Tidak terkecuali legenda sepakbola Jerman, Franz Beckenbauer.

Melalui sebuah kolom surat kabar Mid Day, Beckenbauer menyebut final Liga Champions musim ini sebagai pertandingan terbaik dalam kompetisi sepakbola paling bergengsi Eropa. Pria 63 tahun itu pun mengaku sulit memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada laga tersebut.

"Meskipun Bercelona mengalami kesulitan mengatasi Chelsea di babak semifinal, senang melihat final impian akan terjadi di Liga Champions. (Laga) Barcelona kontra Manchester United adalah pertandingan yang diinginkan semua orang. Dua dunia akan bertemu di Roma malam ini," tulisnya, Rabu (27/5/2009).

"Di satu sisi, ada Barcelona dengan permainan artistik dan indahnya. Di sisi lain, ada Manchester United yang memiliki gaya lebih dinamis. Sangat sulit menentukan siapa tim mana yang lebih sukses," lanjut Beckenbauer.

"Final nanti menjanjikan sebuah pertandingan dengan standar tertinggi karena kedua tim telah memenangkan liga domestik masing-masing dengan gemilang," tegas mantan bintang Bayern Munich.

Jelang Final Liga Champions - Soal Treble atau Quadruple

Banyak rekor akan tercipta saat Barcelona berduel dengan Manchester United. Namun kesemua itu akan berujung pada satu hal, yakni gelar treble untuk El Barca atau The Red Devils mewujudkan quadruple-nya.

Duel dua tim terbaik, final impian, hingga adu kebolehan antara dua pemain terbaik dunia. Semua label tersebut menempel di laga puncak Liga Champions musim ini yang mempertemukan Barcelona dengan Manchester United.

Dengan beragam status di atas, banyak yang dipertaruhkan oleh kedua tim dalam laga di Stadion Olimpico tersebut. Namun akhir dari duel The Red Devils kontra The Calatans ini adalah siapa yang akhirnya diraihnya treble atau didapatnya quadruple.

Barcelona datang ke Roma dengan dua gelar di kantong mereka. Dominasi Blaugrana di La Liga sepanjang musim berbuah titel juara yang mereka pastikan sebelum musim usai.

Kehebatan pasukan Catalan itu di kompetisi lokal ditambah dengan tropi Copa del Rey. Dalam laga final, anak asuh Pep Guardiola tampil dominan untuk menghentikan perlawanan Athletic Bilbao dengan 4-1.

Dinihari nanti, Lionel Messi dkk akan mencoba meraih tropi ketiganya musim ini saat menantang MU di final Liga Champions. Jika bisa keluar sebagai pemenang, maka itu akan menjadi sebuah raihan tersendiri buat El Barca karena mereka menjadi klub Spanyol pertama yang meraih tiga gelar dalam satu musim, sebuah catatan yang bahkan belum pernah didapat Real Madrid.

Raihan The Red Devils bisa dibilang lebih fenomenal lagi. Setelah merengkuh tropi kejuaraan dunia antarklub, Piala Carling, dan mempertahankan gelar juara Premiership, anak asuh Sir Alex Ferguson akan mencatat sejarah dengan meraih quadruple.

Sebelumnya Fergie malah berpeluang menorehkan hasil fantastis dengan lima tropi berpeluang didapat, namun kekalahan atas Everton di semifinal Piala FA memupus target ambisius tersebut.

Fakta Final Liga Champions

LONDON - Laga final Liga Champions musim ini mempertemukan Manchester United melawan Barcelona. Ada beberapa fakta menarik tentang pertandingan pamungkas di Olimpico Roma tersebut.

Final ini adalah pertandingan final ke-54 sejak pertama kali digelar pada 1955-56. Bagi Barcelona ini adalah final mereka yang kelima, sementara bagi United ini adalah laga keempat.

Final ini juga menjadi final terakhir yang dimainkan pada pertengahan pekan (Rabu waktu setempat, Kamis waktu Indonesia). Tahun depan, di Santiago Bernabeu, Madrid, partai final akan dimainkan Sabtu.

Manchester United memenangkan tiga pertandingan final pada 1968, 1999 dan 2008. Barcelona hanya menang di dua final pada 1992 dan 2006. Sementara pada 1961 dan 1994 menjadi runner-up.

Barcelona pernah memenangkan European Cup Winners Cup sebanyak empat kali dan UEFA Cup tiga kali. United sekali menang Winners Cup dan belum pernah menang di UEFA Cup.

Ini adalah kesuksesan kelima berturut tim asal Inggris menembus final LC. Liverpool (juara 2005), Arsenal (runners-up 2006), Liverpool (runners-up 2007) dan musim lalu all England Final antara Manchester United dan Chelsea.

Manchester United berpeluang menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan trofi sejak kompetisi berubah format pada 1992/93. AC Milan pernah juara berturut pada 1989 dan 1990. Sementara Juventus, menang pada musim 1996 dan hanya menjadi runner-up pada 1997.

United tidak terkalahkan pada 25 laga Liga Champions secara beruntun. Ini adalah rekor tersendiri di kompetisi ini. Terakhir United kalah dari Milan pada semifinal 2007.

Roma sudah tiga kali menggelar final, yakni 1977, 1984 dan 1996. United akan mengikuti catatan Liverpool yang menang di Roma pada 1977 dan 1984.

Musim lalu pelatih United Alex Ferguson, menjadi orang ke-16 yang sukses mengantarkan tim asuhannya juara LC. Ferguson juga sudah pernah mengangkat trofi pada 1999.

Jika United menang, maka Fergie akan bergabung dengan Bob Paisley (Liverpool 1977, 1978, 1981), sebagai pelatih yang menangkan trofi Eropa sebanyak tiga kali. Trofi pertama Ferguson adalah Winners Cup, dengan Aberdeen pada 1983.

Ferguson kini menginjak usia 67 tahun. Tahun lalu dia menjadi orang tertua kedua yang mengangkat trofi di usia 66. Fergie kalah tua degan pelatih asal Belgia Raymond Goethals, yang berusia 71 tahun ketika mengantarkan Marseille juara di 1993.

Jika Barcelona menang, maka pelatih Pep Guardiola, yang bersua 38 tahun 129 hari menjadi pelatih ketiga termuda yang selama 49 tahun yang pernah menjadi juara. Rekor masih milik Miguel Munoz yang berusia 38 tahun, 121 hari ketika mengantarkan Real Madrid juara di 1960.

Pelatih termuda yang juara adalah Jose Villalonga. Dia berusia 36 tahun 185 hari, ketika mengantarkan El Real menang di final pertama pada 1956.

Guardiola juga akan menjadi orang ke enam yang sukses menang sebagai pemain dan pelatih. Munoz (pemain Real Madrid 1956 dan 1957. Pelatuh di 1960 dan 1966). Carlo Ancelotti (pemain AC Milan 1989 dan 1990 menjadi pelatih 2003 dan 2007). Guardiola pernah angkat trofi LC dengan Barca pada 1992.

Semasa membela Arsenal, Thierry Henry menjadi pemain pertama yang hattrick pada ajang Liga Champions League di Olimpico Stadium. Arsenal menang atas Roma pada November 2002.

Van der Sar Ingin Hapus Mimpi Buruk

MANCHESTER - Edwin van der Sar untuk kedua kalinya tampil di Roma. Van der Sar akan mencoba mengakhiri mimpi buruk di final Liga Champions dengan membawa Manchester United menumbangkan Barcelona, Kamis (28/5/2009) dini hari WIB.

Ya, Stadion Olympico pernah menjadi mimpi buruk buat Van der Sar. Betapa tidak, Van der Sar ketika itu gagal membawa Ajax Amsterdam menjadi juara setelah di final 1996 ditumbangkan Juventus melalui drama adu penalti.

"Saya mencoba menghapus memori itu. Saya ingin melupakan peristiwa 96 di Roma dan mencoba memenangkan Liga Champions bersama United. Mari berharap saya bisa melakukannya," tegas kiper asal Belanda itu dikutip The Times, Senin (25/5/2009).

12 bulan lalu Van der Sar merupakan pahlawan kemenangan United di Moskow. Betapa tidak, dia berhasil menepis tendangan penalti bomber Chelsea Nicolas Anelka sekali membantu Setan Merah mengangkat trofi Liga Champions.

Van der Sar tentu ingin bergabung dengan para pemain, yang berhasil mengangkat trofi Liga Champions sebanyak tiga kali. Selain bersama United, kiper 38 tahun itu pernah melakukannya ketika masih membela Ajax pada musim 1995.

"Saya hanya berharap kami dapat memenangkan pertandingan, bagaimana kami memenanginya saya tidak peduli. Jika terpaksa berlangsung hingga drama adu penalti, maka saya tidak peduli," tegas mantan kiper Juventus itu.

Kekuatan Manchester United

LONDON - Manchester United melakoni laga pamungkas Liga Champions musim 2008/2009. Berikut adalah data dari daftar pemain United yang disiapkan melawan Barcelona, di Olimpico Roma, Kamis (28/5/2009).

Kiper

1-Edwin van der Sar (38). Mantan pemain Ajax Amsterdam dan Juventus, sekaligus pemilik caps Timnas Belanda terbanyak ini, adalah sosok kiper yang kenyang pengalaman. Bergabung dengan United dari Fulham pada Mei 2005. Van der Sar turut mengantarkan United menjuarai LC dan menang melawan Chelsea musim lalu. Rekor musim ini adalah tak kebobolan dalam 1.311 menit.

29-Tomasz Kuszczak (27). Penampilan kiper asal Polandia ini cukup tenang di bawah mistar. Namun, Kuszczak masih kalah saing dengan van der Sar. Meski begitu dia cukup berkompeten menggantikan sosok van der Sar. Kuszczak tidak tampil di final musim lalu.

Bek

5-Rio Ferdinand (30). Pemain belakang paling terkemuka dan tidak tergantikan di musim ini. Sayang Rio masih dibelit masalah cedera dan belum bisa dipastikan apakah bisa tampil. Setelah terlibat masalah disiplin beberapa musim lalu, Ferdinand sudah menunjukan kedewasaannya. Ferdinand pun masuk dalam daftar defender terbaik dunia. Rio adalah kapten di final tahun lalu.

15-Nemanja Vidic (27). Sosok partner ideal bagi Rio Ferdinand. Penampilannya cukup konsisten, namun kerap bermasalah dengan kartu. Mencetak dua gol ke gawang Liverpool dan juga final Piala Dunia antar klub. Vidic juga tampil di final 2008.

2-Gary Neville (34). Kapten utama Manchester United. Neville adalah sisa dari veteran 1999. Neville absen di final musim lalu karena masalah cedera. Sudah lama tidak masuk dalam daftar pemain utama United.

3-Patrice Evra (27). Pemain Prancis kelahiran Senegal ini adalah salah satu bek kiri terbaik dunia. Ini adalah final Liga Champions ke tiga bagi Evra. Musim lalu menang bersama United dan musim 2004 ketika masih membela Monaco dan kalah dari FC Porto.

6-Wes Brown (31). Tidak dimainkan pada final LC 1999 melawan Bayern Munich. Brown membayarnya dengan tampil di final tahun lalu. Namun, musim ini ia banyak dibekap cedera. Kemungkinan besar akan kembali duduk di bangku cadangan.

22-John O'Shea (28). Pemain andalan Timnas Irlandia ini mencetak gol di semifinal leg pertama melawan Arsenal. Duduk di bangku cadangan final tahun lalu. Pelatih Sir Alex Ferguson sudah mengatakan jika O'Shea akan tampil di final nanti.

21-Rafael da Silva (18). Datang bersama kembarannya Fabio, defender asal Brasil punya masa depan yang cerah di Old Trafford. Namun, kecil kemungkinan Rafael akan dimainkan di Roma nanti.

Gelandang

16-Michael Carrick (26). Mencetak gol dalam babak adu penalti di Moskow, 2008 lalu. Dia sangat menikmati perannya sebagai gelandang bertahan di musim ini. Menjadi pahlawan dengan mencetak gol melawan Wigan Athletic, yang memudahkan langkah United menjuarai Premier League.

18-Paul Scholes (34). Dilarang tampil di final 1999. Ikut tampil di musim lalu, namun tampaknya Scholes akan duduk di bangku cadangan, Kamis nanti. Sudah membukukan 600 caps dengan United, dan tercatat sebagai salah satu pemain tengah terbaik Inggris sepanjang sejarah.

11-Ryan Giggs (35). Winger asal Wales ini adalah pemegang rekor penampilan terbanyak, dengan 805 caps. Pemain luar Inggris yang sangat menghiasi Premier League. Ini adalah final LC ketiganya dengan United. Mencetak gol dari titik putih pada laga final musim lalu.

13-Park Ji-sung (28). Absen di final musim lalu. Namun, penampilannya cukup memberikan pengaruh di musim ini. Park kemungkinan besar akan diturunkan Fergie. Park berpeluang menjadi pemain Korea pertama yang tampil di final Liga Champions.

8-Anderson (21). Menggantikan Brown pada menit akhir final musim lalu. Anderson turut mencetak gol pada babak adu penalti. Pemain asal Brasil ini belum pernah mencetak gol untuk United. Tapi, Anderson punya sentuhan yang bagus dan pergerakan yang baik.

Striker
10-Wayne Rooney (23). Striker Inggris paling bertalenta dalam generasi ini. Muda, kuat dan penuh semangat. Tampil di final musim lalu. Mencetak gol bukanlah hobi utama Rooney. Ia lebih suka membuka ruang bagi rekannya. Tapi bila mendapat kesempatan, Rooney tidak akan membuang dengan percuma.

17-Nani (22). Mencetak gol pada babak adu penalti melawan Chelsea. Nani sedikit menurun di musim ini. Fergie juga jarang menempatkannya sebagia starter.

7-Cristiano Ronaldo (24). Pemain terbaik dunia dan Eropa ini adalah senjata andalan Setan Merah. Masih dengan aksi teatrikalnya ketika dijatuhkan lawan. Tapi skillnya tetap di atas rata-rata. Mencetak gol di final 2008, tapi gagal di adu penalti.

32-Carlos Tevez (25). Masa depan bintang asal Argentina ini di Old Trafford memang masih menggantung. Laga final melawan Barcelona bisa jadi adalah laga terakhirnya dengan United. Striker penuh kreativitas dan senang menjemput bola. Turut mencetak gol di adu penalti musim lalu.

9-Dimitar Berbatov (28). Bomber asal Bulgaria, bergabung dengan United, pada hari terakhir bursa transfer 2008, dari Tottenham Hotspur. Namun dana sebebsar 30 juta pounds, terasa kurang pas setelah Berbatov gagal menunjukan aksi terbaiknya. Pernah tampil di final LC, ketika masih membela Bayer Leverkusen, pada 2002 lalu melawan Real Madrid.

Ronaldo: Kekuatan Barca Bukan Hanya Messi

MANCHESTER - Laga final Liga Champions antara Manchester United kontra Barcelona di Stadion Olimpico Roma, Kamis (28/5/2009) dini hari WIB memang menjanjikan duel sengit antara dua pemain terbaik Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, Ronaldo justru membantah anggapan tersebut dan mengatakan Barca bukan hanya Messi.

Ya, sejauh ini Messi memang berhasil memberikan kontribusi maksimal bagi Blaugrana. Bocah ajaib dari Argentina itu sukses mengantar Barca merengkuh dua gelar yakni Trofi Copa Del Rey dan La Liga. Barca berpeluang besar meraih treble winner jika mampu menundukkan United.

Menyikapi sepak terjang calon rival kuatnya dalam perebutan pemain terbaik, Ronaldo memang tak menampik jika Messi adalah pemain yang spesial. Namun lebih lanjut, CR-7 menyatakan masih ada beberapa pemain Barca lainnya yang mampu mengubah jalannya suatu pertandingan.

"Tim ini (Barca-red) bukan hanya Messi. Mereka juga memiliki beberapa pemain hebat seperti Samuel Eto'o yang telah mengoleksi banyak gol, Thierry Henry, Xavi Hernandez dan tentu saja Andres Iniesta. Jadi, Anda tak bisa hanya menyebut satu nama di tim ini," ujar Ronaldo sebagaimana dilansir Goal, Jumat (22/5/2009).

Selain memberikan komentar mengenai calon lawannya tersebut, Ronaldo juga mengatakan jika dirinya kini tengah fokus untuk mengantar United menorehkan rekor baru, sebagai tim pertama yang mampu mempertahankan trofi Liga Champions, dua musim berturut-turut.

"Saya sangat berkonsentrasi tampil di final, tidak hanya sekedar mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan rekan setim dan pelatih. Kini saya tak cemas mengenai hal itu. Ini adalah final ideal yang diimpikan fans, karena mereka memang sangat ingin melihat kedua tim ini bertarung," tambahnya.

"Jelas, Barca dan United saat ini adalah yang tim terbaik di Eropa. Tak hanya karena kami tampil di final, namun juga karena permainan sepakbola yang kami tampilkan sepanjang musim ini dan beberapa trofi yang telah kami menangkan," tukas bintang 24 tahun itu.

Hadiah MU Membengkak 18 Kali


Manchester United mendapat hadiah besar berkat prestasi juara Premier League.

Jumat, 22/5/2009 | 08:03 WIB

LONDON, — Manchester United akan menerima sedikitnya 15 juta poundsterling atau Rp 245 miliar atas prestasi mereka meraih gelar juara Premier League musim ini. Jumlah ini meningkat lebih dari 18 kali lipat dari jumlah yang mereka peroleh pada musim pertama EPL 1992/1993.

Pada masa awal Premier League digelar, MU menerima 815.210 poundsterling (14,4 juta poundsterling lebih kecil dari jumlah saat ini). Nilai tersebut hanya berselisih 54.210 poundsterling dari hadiah untuk juru kunci klasemen West Bromwich Albion musim ini, yakni 761.000 poundsterling.

Sebagai perbandingan, Nottingham Forest yang menduduki posisi paling bontot (urutan 22) pada musim 1992/1993 hanya menerima 37.055 poundsterling. Di urutan ke-20 seperti yang dialami WBA saat ini, kenaikan selama 17 tahun penyelenggaraan EPL hanya kurang dari 600 persen.

Dari catatan itu, tampak bahwa kontribusi finansial kepada tim-tim papan atas bertambah besar setiap waktu. Artinya, siapa pun yang bisa menembus posisi elite Liga Inggris akan semakin banyak mendapat keuntungan finansial. Hal sebaliknya terjadi pada tim-tim gurem, yang akan semakin terimpit pada saat krisis ekonomi terjadi seperti sekarang ini.

Total hadiah yang dibagikan untuk peserta EPL pun mengalami kenaikan fantastis. Pada 1993, jumlahnya 9,3 juta poundsterling. Kini jumlah itu merambah 160 juta poundsterling. Jumlah ini belum termasuk pendapatan klub yang diperoleh dari hak siar dan sponsor yang totalnya mencapi satu miliar poundsterling.

Berikut jumlah hadiah (dalam poundsterling) yang diperoleh setiap klub Liga Inggris seperti dihimpun The Guardian:

Urutan klub saat iniMusim 1992/1993Musim 2008/2009
Manchester United

815.210

15.220.000

Liverpool

778.155

14.459.000

Chelsea

741.100

13.698.000

Arsenal

704.045

12.937.000

Everton

666.990

12.176.000

Aston Villa

629.975

11.415.000

Fulham

592.880

10.654.000

Tottenham

555.825

9.893.000

West Ham

518.770

9.132.000

Manchester City

481.715

8.371.000

Stoke City

440.660

7.610.000

Wigan Athletic

407.605

6.849.000

Bolton Wanderers

370.550

6.088.000

Portsmouth

333.495

5.327.000

Blackburn Rovers

296.440

4.566.000

Sunderland

259.385

3.805.000

Hull City

222.330

3.044.000

Newcastle

185.275

2.283.000

Middlesbrough

148.220

1.522.000

West Bromwich Albion

111.165

761.000

-

74.110

N/A

-

37.055

N/A

Total

9.372.820

159.810.000

Catatan: urutan tim masih bisa berubah sebab belum memperhitungkan duel terakhir liga.

Skuad Terbaik United

MANCHESTER - Manchester United tampil garang dalam dua musim ke belakang, mereka mampu menyabet berbagai gelar bergengsi mulai dari Premier League hingga Liga Champions. Tapi benarkah jika skuad saat ini disebut yang terbaik?

Tidak ada yang bisa membantah jika pelatih mereka Sir Alex Ferguson sudah mengatakannya langsung. Ya, Fergie menyebut Cristiano Ronaldo dkk adalah generasi terbaik yang dimilikinya.

Seakan menantang Fergie pun mengajak publik melihat buktikannya langsung: "Ini adalah skuad terbaik yang pernah saya punya. Saya akan mencoba tim yang berbeda saat melawan Hull akhir pekan nanti dan anda bisa lihat kekuatan kami," seru pria asal Skotlandia itu.

Sedikit pongah memang, namun Fergie berani memberi jaminan kalau 29 pemainnya termasuk darah muda seperi Danny Welbeck dan Federico Macheda adalah talenta luar biasa telah memberi kontribusi penuh kepada The Red Devils dalam mempertahankan gelar juara.

"Kami punya 29 pemain yang luar biasa. Macheda, Welbeck, Possebon, Gibson, Rafael dan Fabio mereka adalah pelapis yang tidak pernah dimiliki skuad manapun," tutur Fergie lagi kepada MUTV seperti disitat Goal, Rabu (20/5/2009).

Ronaldo Makin Cinta United

MANCHESTER - Keberhasilan Manchester United mempertahankan mahkota Premier League tampaknya semakin membuat Cristiano Ronaldo betah di Old Trafford. Bintang internasional Portugal itu kembali menegaskan komitmennya bersama klub asuhan Sir Alex Ferguson usai merayakan gelar juara ke-18 United.

United dipastikan kembali merebut gelar juara Premier League musim ini kendati hanya bermain imbang tanpa gol melawan Arsenal, Minggu (16/5/2009). Ini merupakan trofi ketiga CR-7 bersama The Red Devils sejak dirinya bergabung pada musim 2003/2004 silam.

Di sela selebrasi kemenangan itu, Pemain Terbaik Dunia itu tidak lupa melontarkan kebahagiaannya bisa berkostum United. Ronaldo pun menegaskan bahwa untuk saat ini dia sama sekali tidak berpikiran hijrah ke klub lain, kendati rumor kedekatannya dengan Real Madrid kembali menghiasi media massa.

"Ini sangat luar biasa, atmosfer di klub ini sangat menakjubkan. Para suporter berteriak, menyanyikan lagu, luar biasa. Anda tidak pernah tahu (apa yang akan terjadi di) masa depan, tapi seperti telah saya katakan sebelumnya, saya sangat, sangat bahagia di sini," ungkap Ronaldo seperti dilansir Sky Sports, Minggu (17/5/2009).

"Ini merupakan prestasi yang fantastis, bisa memenangkan Premier League pada laga kandang lagi. Perasaan yang sangat menakjubkan. Semua suporter dan fans benar-benar luar biasa," cetusnya lagi.

"Kami harus menikmati momentum ini. Ini merupakan saat yang sangat istimewa. Dalam dua atau tiga hari ke depan, kami harus berkonsentrasi pada Liga Champions, karena semua orang ingini memenangkan kompetisi itu," pungkas winger 24 tahun tersebut.

United berpeluang mengangkat trofi keempatnya musim ini jika berhasil menumbangkan Barcelona pada final Liga Champions, 28 Mei mendatang. Sementara, Barca yang baru saja dipastikan menjuarai La Liga pun berpeluang merebut treble, setelah sebelumnya klub asuhan Pep Guardiola sukses merebut kemenangan pada perhelatan Copa del Rey.

United Pasti Menang

CANNES - Manchester United akan berhadapan dengan Barcelona pada laga final Liga Champions. Legenda hidup United, Eric Cantona coba ikut memprediksikan duel yang akan berlangsung di Roma, pekan depan itu. Apa katanya?

"Saya akan berikan langsung jawabannya. Manchester United," tegas Cantona ketika ditanya mengenai siapa yang akan menjadi juara Liga Champions pada musim ini kepada FIFA, Selasa (19/5/2009).

Cantona juga mencoba membandingkan pelatih United, Sir Alex Ferguson, pria yang sempat menjadi pelatihnya ketika membela United pada era 1990an dengan Ken Loach, yang merupakan direktur filmnya yang berjudul ?Looking for Eric'.

"Cara mereka berdua bekerja 100 persen benar-benar untuk pemain, mereka sangat sederhana. Alex Ferguson merupakan pelatih yang hebat dan Ken Loach adalah seorang direktur yang luar biasa," puji pria asal Prancis itu.

Setelah tidak menjadi pemain sepakbola, Cantona memang sudah memutuskan untuk menjadi seorang aktor. Dia juga sudah memainkan beberapa film selama karirnya sebagai aktor.

Cantona sendiri pernah menjadi pemain Setan Merah selama lima musim, dengan bermain sebanyak 144 kali dan mencetak 64 gol. Dia juga mempersembahkan beberapa gelar buat United.

Kekayaan Manchester United Lampaui Real Madrid

MANCHESTER - Manchester United kembali dinyatakan sebagai klub terkaya dunia dan menggeser posisi raksasa Spanyol, Real Madrid. Hal itu dilansir majalah terkemuka Forbes, Sabtu (11/4/2009).

Majalah terbitan Amerika Serikat itu merilis daftar 25 klub terkaya dunia, hari ini. Dalam daftarnya, Forbes menempatkan The Red Devils sebagai klub dengan kekayaan tertinggi senilai 1,42 miliar euro. Sementara, El Real berada di posisi kedua dengan kekayaan sekira 1,03 miliar euro.

Fakta ini sekaligus menempatkan United kembali di posisi puncak sebagai klub terkaya dunia. Padahal, baru sekira dua bulan lalu, badan akuntansi global Deloitte menyebut klub besutan Juande Ramos dengan nilai kekayaan tertinggi.

Tidak terlalu mengejutkan, klub-klub Premier League mendominasi dengan menempatkan sembilan klub dalam daftar Forbes. Sedangkan La Liga hanya diwakili oleh Madrid dan seteru abadinya, Barcelona. Serie A diwakili oleh empat klub, sementara Bundesliga memiliki lima klub dalam daftar tersebut.

Berikut daftar lengkap 25 Klub Terkaya versi Majalah Forbes:

1. Manchester United 1,423*
2. Real Madrid 1,030
3. Arsenal 913
4. Bayern Munich 845
5. Liverpool 768
6. AC Milan 753
7. Barcelona 730
8. Chelsea 609
9. Juventus 457
10. Schalke 04 388
11. Tottenham Hotspur 339
12. Olympique Lyonnais 322
13. AS Roma 290
14. Inter Milan 281
15. Hamburg 251
16. Borussia Dortmund 247
17. Manchester City 236
18. Werder Bremen 222
19. Newcastle United 217
20. Stuttgart 201
21. Aston Villa 183
22. Olympique de Marseille183
23. Celtic 166
24. Everton 158
25. Rangers 148

* dalam miliar euro

United Tim Terbaik Dunia Versi IFFHS

NYON - Penampilan konsisten yang ditampilkan Manchester United sepanjang dua musim terakhir ini berbuah manis. Ya, United kembali dinobatkan sebagai tim terbaik dunia versi IFFHS (International Federation of Football History) edisi Mei 2008 - April 2009.

Dalam pengumumannya, IFFHS yang memberikan penilaian berdasarkan penampilan klub di Liga masing-masing serta sejarahnya, kembali menempatkan The Red Devils sebagai yang terbaik. Klub arahan Sir Alex Ferguson itu berada di rangking teratas dengan torehan poin 302.

Jawara Liga Champions musim lalu itu mengungguli tiga semifinalis Liga Champions lainnya, Barcelona dan Chelsea yang menempati tempat kedua dan tiga. Satu semifinalis lainnya, Arsenal harus puas duduk di posisi lima setelah peringkat empat terbaik di genggam klub elit Argentina, Boca Juniors.

Penurunan rangking dialami Liverpool setelah gugur di babak perempatfinal Liga Champions. The Reds yang sedianya duduk di posisi tiga harus merelakan tempatnya dihuni klub yang "membunuhnya (Chelsea)" dan terlempar tiga strip ke posisi enam dengan raihan 240 poin.

Hasil mengejutkan ditorehkan klub Serie A, Juventus. Klub asal Turin menempati posisi 13 mengungguli rival utama sekaligus jawara Italia Inter Milan yang harus puas berada di posisi 15. Sementara satu tim elit Serie A lainnya AC Milan harus gigit jari, tak masuk daftar karena kegagalannya menembus Liga Champions musim ini.

Giggs Kejar Hattrick Liga Champions

MANCHESTER - Ryan Giggs yakin, Manchester United sanggup mengangkat trofi Liga Champions tiga kali beruntun musim depan, apabila mampu mengalahkan Barcelona.

Musim lalu, Setan Merah mengalahkan Chelsea di Moskow. Kini, kesempatan kedua bagi United terbuka, saat mereka menghadapi Barcelona di stadion Olimpico Roma pada 27 Mei 2009.

Pemain sayap asal Wales ini juga pernah mengangkat trofi Champions pada tahun 1999, dan ingin mengulang prestasi tersebut. Giggs bahkan terpacu untuk membuat target baru tiga kali juara Liga Champion beruntun.

"Tahun lalu di Moskow, saya minum beberapa botol bir dan menjadi salah satu pemain paling pertama yang menyentuh tempat tidur," jelas Giggs di Daily Telegraph, Sabtu (16/5/2009).

"Saya memikirkan tentang tahun depan. Mengulang prestasi menjadi juara Liga Champions, itu adalah tantangannya. Belum pernah ada yang sanggup melakukannya," ujar Giggs lagi.

"Bila kami menang di Roma akan memberikan kepercayaan diri yang luar biasa untuk melakukannya lagi musim depan," jelasnya.

Manchester United Juara

MANCHESTER - Manchester United juara Premier League 2008/2009. Skor imbang tanpa gol melawan Arsenal di Old Trafford, Sabtu (16/5/2009), cukup membawa Setan Merah mempertahankan trofi juara.

Kendati skor akhir tanpa gol, bukan berarti Setan Merah maupun The Gunners menyuguhkan permainan monoton nan membosankan. Kedua kesebelasan langsung mencoba membobol gawang masing-masing sejak pertandingan dimulai.

Cristiano Ronaldo langsung menggebrak saat laga baru berjalan dua menit. Sambil menyisir sisi kiri pertahanan Arsenal, CR7 mencoba membuka peluang awal bagi United. Sayang CR7 memutuskan untuk tidak menembak bola, hingga kans mencetak gol buyar.

Pasukan tamu membalas di menit ke-15. Umpan diagonal Cesc Fabregas disambut kepala Robin van Persie yang lolos dari penjagaan John O'Shea. Sayang, kesempatan sejati membobol gawang Edwin van der Sar lepas karena bola melesat ke atas mistar gawang.

Wayne Rooney balik menggigit Arsenal dua menit berselang. Umpan Michael Carrick disambutnya dengan tandukan. Tapi, lagi-lagi, kepala gagal menjadi faktor terciptanya gol.

Menjelang babak pertama usai, giliran gelandang sayap veteran Ryan Giggs memberikan harapan. Sayang, Giggs yang sudah mendapat operan enak Rooney hanya bisa menendang bola terlalu tinggi nan melebar.

Skor tanpa gol juga belum berubah kendati Persie dan Samir Nasri mendapat peluang di menit 45. Sayang, tendangan gelandang asal Prancis keluar target.

Di babak kedua pertandingan masih berjalan dalam tempo yang sama. Bedanya, hujan turun mengguyur Old Trafford dan The Gunners memborong empat kartu kuning dari wasit; pertanda Arsenal mulai bermain fisik.

Upaya The Gunners meredam serangan The Red Devils dengan peragaan permainan agak keras gagal membuahkan hasil, karena kerjasama CR7 dengan Park-Ji Sung berhasil membobol gawang Arsenal yang dijaga Lukasz Fabianski pada menit ke-71. Namun, hakim garis mengangkat bendera pertanda perangkap offside berjalan.

Arsenal mendapat peluang emas terbaik sepanjang laga, tujuh menit menjelang bubaran. Fabregas nyaris membuat United menangis kala tendangan kerasnya membentur tiang. Pujian patut dialamatkan kepada Van der Sar yang bisa menepis bola sepakan Cesc, dengan ujung jarinya.

Drama Fabregas kontra Van der Sar menjadi aksi menghibur terakhir. Dalam sisa pertandingan, tidak terjadi kejutan lanjutan. Skor sama kuat nirgol bertahan hingga akhir.

Stadion Old Trafford pun langsung bergemuruh kala wasit Mike Dean meniupkan peluit panjang. Hasil imbang seakan tidak menghalangi fans fanatik Setan Merah untuk melepas kegembiraan.

The Red Devils berhak merebut gelar juara kompetisi domestik di Inggris untuk kali ke-18 sejak berdiri pada 1878. Dari 37 pertandingan yang sudah dimainkan musim ini, United berhasil mengumpulkan nilai 87, unggul 7 atas saingan terdekat, Liverpool.

Setan Merah Raja Premier League

Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, meluapkan kegembiraannya setelah timnya bermain 0-0 lawan Arsenal. Sebab, itu berarti Mu juara Premier League 2008-09 atau ke-18 kalinya.

Sabtu, 16/5/2009 | 21:19 WIB

MANCHESTER, - Manchester United (MU) semakin memantapkan posisinya sebagai raja Premier League. Sejak Liga Inggris bernama Premier League pada musim 1992-93, MU terus mendominasi rekor dan gelar.

Sukses MU menahan Arsenal 0-0 dan memastikan gelar juara Premier League 2008-09, MU sudah mengantongi gelar itu 11 kali. Jika dirunut sejarah Liga Inggris sejak tahun 1889, maka MU pun sudah membukukan gelar ke-18 kalinya.

Berarti, tim berjuluk Setan Merah itu sudah menyamai rekor Liverpool. Keduanya kini menjadi raja Liga Inggris dengan torehan gelar juara paling banyak.

Meski begitu, dominasi MU di era Premier League sangat kentara. Begitu Liga Inggris diubah menjadi Premier League, MU langsung juara dua kali berturut-turut.

Tak hanya itu, MU kini menjadi satu-satunya klub yang mampu hat-trick juara (juara liga 3 kali berturut-turut) sebanyak dua kali sepanjang sejarah Liga Inggris. MU melakukannya pada musim 1999-00, 2000-01, dan 2001-02. Kini, Setan Merah kembali membuat hat-trick setelah juara pada musim 2006-07, 2007-08, dan 2008-09.

Klub lain yang pernah melakukan hat-trick hanya Huddersfield Town, Arsenal, dan Liverpool. Huddersfield Town membuat hat-trick juara pada musim 1923-24, 1924-25, dan 1925-25. Arsenal melakukanya pada musim 1932-3, 1933-34, 1934-35. Sedangkan Liverpool membuat hat-trick juara pada musim 1981-82, 1982-83, 1983-84.

MU Pertahankan Gelar Liga Inggris


Bek Manchester United, Nemanja Vidic (kanan), berusaha menghalau gerak striker Arsenal, Robin van Persie, dalam duel pekan ke-37 Liga Inggris. Duel itu berakhir seri 0-0.

Sabtu, 16/5/2009 | 20:53 WIB

MANCHESTER, - Manchester United memastikan gelar juara Premier League musim ini setelah bermain imbang tanpa gol lawan Arsenal pada pekan ke-37 Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu (16/5). Dengan satu angka, MU kini berjarak tujuh poin dari Liverpool.

Ini merupakan gelar ketiga secara berturut-turut bagi MU sekaligus menyamai prestasi Liverpool dengan 18 trofi liga utama Inggris. Bagi pelatih Sir Alex Ferguson, ini merupakan piala kesebelas di ajang Premier League.

"Setan Merah" sebagai tuan rumah hanya memerlukan hasil seri untuk mempertahankan gelarnya. Meski tak diperkuat bek sentrak Rio Ferdinand, pertahanan MU tetap solid dan berhasil menahan bola dari Arsenal sebelum masuk ke kotak penalti.

Di sepanjang babak pertama, MU mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Peran Cristiano Ronaldo sangat dominan dalam serangan itu dan bola banyak mengalir dari sayap kanan. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang demi peluang terbuang sia-sia.

Pada menit ke-12, misalnya, Ronaldo mengirim crossing ke dekat kotak penalti, tapi Wayne Rooney tak dapat membidikkan bola ke gawang. Lima menit kemudian, Rooney kembali gagal menanduk umpan Michael Carrick.

Sebaliknya, "The Gunners" yang berupaya memperlama penguasaan bola nyaris tak mampu memasuki pertahanan lawan. Robin van Persie sempat mendapat kiriman bola dari Andrei Arshavin di menit ke-15, tapi tandukannya tak menemui sasaran. Samir Nasri mendapat kesempatan melepas tendangan keras di akhir babak pertama, tapi bolanya membentur Van Persie.

Di babak kedua, Arsenal lebih sering melakukan tekanan terhadap MU. Meski demikian, nyaris ada peluang emas lahir di kandang "The Red Devils" karena tuan rumah bertahan dengan baik.

Satu-satunya peluang emas bagi Arsenal tercipta di menit-menit akhir paruh kedua. Cesc Fabregas mengirim tendangan keras dari sayap kiri, tapi bola membentur tiang gawang. Skor 0-0 bertahan hingga tiga menit waktu tambahan dan MU langsung merayakan sukses tersebut.

Dengan sisa satu pertandingan lagi, MU yang kini mengemas nilai 87 tidak mungkin terkejar oleh lawan-lawannya. Liverpool yang akan menjamu West Bromwich Albion pada Minggu (17/5) maksimal hanya meraih 86 poin.

Susunan pemain:
Man United:
Van der Sar; Evans, Vidic, Evra, O'Shea; Carrick, Giggs, Fletcher; Rooney (Anderson 92), Tevez (Park 66), Ronaldo.
Arsenal: Fabianski; Song, Toure, Gibbs, Sagna; Denilson, Diaby, Fabregas, Arshavin (Walcott 69), Nasri (Bendtner 69); Van Persie.

Match Point United!

WIGAN - Satu langkah lagi Manchester United akan resmi menjadi juara Premier League 2008/2009. Susah payah menghadapi Wigan Atheletic, The Red Devils akhirnya mampu mengamankan tiga angka dengan kemenangan tipis 1-2, Kamis (14/5/2009).

Walaupun tidak didukung pilar andalan dilini belakang Rio Ferdinand, United tampil cukup percaya diri sejak laga dibuka. Beberapa serangan frontal sempat dilancarkan anak-anak asuhan Sir Alex Ferguson.

Pertandingan berjalan 28 menit, tiba-tiba suasana JJB Arena mendadak gempar. The Latics mampu menyarangkan sebuah gol ke gawang Edwin Van der Sar.

Adalah sebuah tendangan datar dari bomber Hugo Rodallega yang membuat jantung para punggawa United mendadak tersentak. Wigan unggul 1-0.

Mencoba bangkit, Wayne Rooney tampil semakin ngotot. Sayang, kubu Wigan tampil sigap menjaga lini pertahanannya, skor 1-0 untuk Wigan pun bertahan hingga turun minum.

Babak kedua bergulir, tanpa basi-basi, United mencoba terus menekan. Beruntung, tepat pada menit ke-58, pasukan Theater of Dream mampu mengais gol lewat aksi cantik pemain pengganti Carlos Tevez.

Seperti mencoba memberi bukti, Tevez yang belakangan santer diberitakan akan hengakang, melakukan sebuah tendangan akselerasi memanfaatkan umpan dari Michael Carrick. Skor pun imbang 1-1.

Belum puas, United terus melancarkan gempuran sporadis kearah gawang yang di jaga kiper Richard Kingson. Tapi sayang belum ada yang mampu tembus.

Jelang 10 menit berakhirnya pertandingan, dengan dimotori Cristiano Ronaldo, United semakin intens melakukan serangan.

Kualitas sebagai juara dunia pun berbicara. United akhirnya memastikan tiga angka setelah sebuah tendangan dari Carrick meluncur deras kedalam gawang Wigan di menit ke-88 dan menjadikan skor berbalik 1-2 buat United.

Sampai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor tersebut tetap bertahan. United pun pulang dengan membawa raihan angka penuh.

Dengan hasil ini United hanya membutuhkan satu angka lagi agar bisa secara resmi di nobatkan sebagai juara. Sayang, upaya tersebut tidak semudah yang di bayangkan, pada laga selanjutnya mereka akan mengahadapi lawan tangguh yanki Arsenal.


Susunan pemain
Wigan: Kingson, Melchiot, Boyce, Bramble, Figueroa, Valencia, Cattermole, Scharner, Brown, N'Zogbia (Mido, 82), Rodallega.

Man Utd: Van der Sar, O'Shea, Vidic, Evans, Evra, Carrick, Scholes (Giggs, 75), Anderson (Tevez, 58), Ronaldo, Berbatov (Park, 88), Rooney.

Tekuk Wigan, MU Selangkah Menuju Gelar


Penyerang Manchester United, Carlos Tevez merayakan golnya ke gawang Wigan Athletic dalam lanjutan Premier League, Kamis (14/5) dini hari WIB.

Kamis, 14/5/2009 | 06:20 WIB

WIGAN, — Manchester United selangkah lagi menuju gelar. Kemenangan 2-1 atas Wigan Athletic membuat koleksi poin MU menjadi 86 poin. Satu poin lagi, MU akan memastikan diri sebagai juara Premier League.

Meski bermain di kandang lawan, MU diunggulkan mengatasi Wigan dengan mudah. Namun, di luar dugaan, Wigan mampu mengimbangi permainan MU. Mereka bahkan unggul lebih dulu melalui Hugo Rodallega pada menit ke-28.

Dalam sebuah serangan balik, Rodallega berhasil menjangkau umpan jauh Lee Cattermole di kotak penalti MU. Setelah mengecoh Nemanja Vidic, Rodallega mengempaskan bola ke sudut kiri bawah gawang Edwin van der Sar. Skor 1-0 untuk tuan rumah.

Wigan melanjutkan usaha meredam serangan MU di tengah. Taktik ini efektif memutus umpan-umpan silang dari Cristiano Ronaldo atau Patrick Evra kepada duet bomber Wayne Rooney-Dimitar Berbatov.

Wigan sendiri berhasil menciptakan sejumlah peluang gol melalui Rodallega. Sayang, eksekusinya masih bisa diblok Vidic dkk atau melenceng dari sasaran.

Aksi saling gempur tidak menghasilkan gol hingga akhir babak pertama. Tuan sukses mempertahankan keunggulannya hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, MU mampu mengatur tempo dan menguasai pertandingan. Tak kurang akal, Wigan pun merapatkan pertahanan. Serangan MU berhasil dimentalkan "The Latics".

Melihat timnya butuh tambahan amunisi lini depan, pelatih Alex Ferguson memasukkan Carlos Tevez menggantikan Anderson pada menit ke-58. Hasilnya, setelah tiga menit di lapangan, Tevez mencetak gol penyama kedudukan.

Sebuah tembakan jarak jauh Michael Carrick mengarah keluar sasaran. Namun, sebelum bola keluar lapangan, Tevez yang berada di kotak penalti berhasil menjangkau dan membelokkan bola, masuk ke gawang Richard Kingson.

Gol Tevez benar-benar membangkitkan permainan MU. Nyaris tak memberi kesempatan lawan membalas, MU mengurung wilayah pertahanan Wigan. Namun, baru pada menit ke-86, MU mencetak gol kedua mereka melalui Carrick.

Memanfaatkan sodoran bola John O'Shea, Carrick mengirim bola ke sudut tengah atas gawang Kingson. Skor bertahan hingga akhir pertandingan.

Bagi Wigan, hasil ini tak banyak mengubah nasib mereka. Dengan 42 poin, Wigan masih tertahan di peringkat ke-14.

Adapun bagi MU, hasil ini membuat mereka unggul enam poin dari Liverpool di posisi kedua. Jika bisa menahan imbang Arsenal, akhir pekan ini, MU akan menjadi juara Premier League. Dengan 87 poin, mereka tak akan terkejar Liverpool, yang masih menyisakan dua pertandingan lagi musim ini. (SCN)

Susunan pemain:
Wigan:
Kingson; Bramble, Boyce, Figuera, Melchiot, Brown; Cattermole, Scharner, N'Zogbia (Mido 83), Valencia, Rodallega
Man United: Van der Sar; Evans, Vidic, Evra, O'Shea; Carrick; Anderson (Tevez 58), Scholes (Giggs 75); Rooney, Berbatov (Park 89), Ronaldo

United Kembali Gusur Liverpool

MANCHESTER - Manchester United kembali menempatkan diri sebagai pemuncak klasemen Premier League dan menggeser Liverpool ke peringkat kedua. Itu setelah The Red Devils menumbangkan Manchester City dalam derby Kota Manchester di Old Trafford 2-0, Minggu (10/5/2009).

Sejak laga dimulai, dominasi tuan rumah langsung terasa. Baru tiga menit pertandingan bergulir, gawang Shay Given langsung terancam. Berawal dari umpan silang Rafael da Silva kepada Cristiano Ronaldo. Bintang internasional Portugal itu kemudian meneruskan bola kepada Park Ji-sung yang langsung melesakkan tendangan kea rah Given. Sayang, tendangan Park masih melebar di sisi gawang.

Hanya berselang dua menit, giliran Carlos Tevez yang mengancam gawang Given dengan tendangan kencang dari jarak 30 yard. Beruntung bagi City, Given cukup sigap dalam menyelamatkan gawangnya. Untuk sementara, The Citizen masih bisa bernafas lega.

Di menit ke-7, Ronaldo kembali memperlihatkan kualitasnya sebagai Pemain Terbaik Dunia. Kegesitannya dalam dribbling berhasil mengecoh defender Micah Richards dan melakukan penetrasi ke kotak penalti sebelum melesakkan bola tepat ke arah Given. Namun, sekali lagi, Given masih berhasil menyelamatkan gawang City.

Sayang, kelegaan anak-anak asuh Mark Hughes tidak berlangsung lama. Memasuki menit ke-18, gelandang Stephen Ireland melakukan pelanggaran kepada Dimitar Berbatov di depan kotak penalti sehingga memaksa wasit memberikan hadiah tendangan bebas kepada The Red Devils. CR-7 yang melakukan eksekusi melakukan tugasnya dengan memuaskan sekaligus membawa United unggul 1-0.

Tertinggal satu gol, City berusaha mengejar ketertinggalan. Di menit ke-27, City sempat mendapat peluang ketika Robinho melontarkan umpan kepada Elano Blumer di sector kanan. Sayangnya, header Elano berhasil dihalangi bek tangguh Nemanja Vidic.

Robinho dkk terus berupaya mencuri bola dari pasukan Setan Merah yang terus mendominasi laga. Kendati menampilkan permainan cukup apik di lapangan tengah, namun City selalu gagal menembus benteng pertahanan United.

Menjelang penghujung laga, City malah kembali dikejutkan dengan gol dari tuan rumah. Kali ini melalui kaki Tevez yang melesakkan tendangan kencang ke arah Given. Keunggulan 2-0 bagi United bertahan hingga turun minum.

Pada menit-menit awal babak kedua, tim tamu berusaha bangkit dan menunjukkan perlawanan. Peluang bagi City langsung datang melalui sepak pojok yang dieksekusi oleh Elano di menit ke-49. Namun, upaya Elano segera dimentahkan oleh Patrice Evra yang langsung membuang bola.

Tiga menit berselang, kerjasama Elano dan Robinho pun nyaris mencetak gol pertama bagi City. Setelah menerima umpan terobosan dari Elano, Robinho pun segera melesat ke daerah pertahanan United dan melontarkan tendangan kencang ke arah Edwin van der Sar. Namun, upaya bintang internasional Brasil tersebut masih melebar di sisi mistar gawang.

Di menit ke-60, Sir Alex Ferguson mengejutkan semua orang dengan menarik keluar Ronaldo dan menggantinya dengan Wayne Rooney. Winger 23 tahun itu terlihat kesal ketika keluar lapangan. Fergie pun menarik keluar Park dan menggantikannya dengan gelandang veteran Paul Scholes.

Tiga menit kemudian, Hughes pun melakukan pergantian pemain dengan menarik mundur Felipe Caicedo dan memasukkan Valeri Bojinov.

Keputusan Hughes memasukkan Bojinov sebenarnya sudah cukup tepat. Pasalnya, sembilan menit berselang, penyerang asal Bulgaria tersebut nyaris menjebol gawang Van der Sar. Beruntung bagi United, van der Sar masih bisa menepis bola.

City mulai menguasai permainan di babak kedua dengan melontarkan serangan-serangan yang cukup terarah dan mengancam. Namun, hingga wasit membunyikan peluit tanda laga usai, upaya mereka tidak juga berhasil mengejar ketinggalan dua gol. Alhasil, City pun harus menerima kekalahan 0-2 pada derby kedua kota Manchester.

Susunan Pemain:

Man. United: Van der Sar, Evra, Vidic, Evans, Rafael, Giggs, Fletcher, Ronaldo, Park, Tevez, Berbatov

Man. City: Given, Richards, Onuoha, Dunne, Bridge, Elano, De Jong, Ireland, Kompany, Robinho, Caicedo

Sikat City, MU di Ambang Juara

Cristiano Ronaldo meluapkan kegembiraannya setelah mencetak gol pertama MU pada pertandingan lawan Manchester City. MU akhirnya menang 2-0.

Minggu, 10/5/2009 | 21:30 WIB

MANCHESTER, - Manchester United berhasil kembali memimpin klasemen Premier League, meninggalkan Liverpool dengan 3 poin, setelah menang 2-0 atas rival sekotanya, Manchester City. Kemenangan pada pertandingan di Stadion Old Trafford, Minggu (10/5), sekaligus memperbesar peluang Setan Merah mempertahankan gelar juara.

MU kini mengantongi nilai 83 dengan sisa tiga pertandingan. Akan sangat berat buat Liverpool untuk mengejar, karena mereka baru meraih nilai 80 dan tinggal menyisakan 2 pertandingan.

Sukses ini berkat gol Cristiano Ronaldo pada menit ke-17 dan gol Carlos Tevez menit ke-45.

Bertindak sebagai tuan rumah, MU langsung menekan, meski menyimpan Wayne Rooney. Memasang dua striker, Dmintar Berbatov dan Carlos Tevez, permainan MU cukup merepotkan Man. City.

Pada menit ke-17, Stephen Ireland terpaksa melakukan pelanggaran kepada Dmitar Berbatov. Tendangan bebas untuk MU.

Cristiano Ronaldo yang mengambil tendangan bebas, langsung mengarahkan bola ke gawang Man. City yang dikawal Shay Given. Bola menyentuh Nigel de Jong, dan Given kesulitan mengantisipasinya. MU pun unggul 1-0.

Tertinggal, City berusaha menekan untuk menyamakan kedudukan. Mereka sempat sukses menguasai bola, namun segera kesulitan setiap MU menekan.

Pada menit ke-31, serangan Setan Merah nyaris menjebol gawang City lagi. Tendangan melengkung Carlos Tevez dari luar kotak penalti gagal dijangkau Given, tapi hanya membentur tiang.

City terus mencoba menekan. Nigel de Jong sempat melepaskan tendangan ke gawang MU. Tapi, ini tak terlalu menyulitkan kiper Edwin van der Sar.

Mendekati akhir babak pertama, MU giliran terus menekan. Pertahanan City pun kesulitan. Carlos Tevez yang mendekati kotak penalti lawan, mendapat umpan dari Berbatov. Setelah menggocek Vincent Kompany, dia melepaskan tendangan ke gawang.

Bola kembali membentur tiang gawang. Tapi, kali ini bola melesat ke jala Given dan menghasilkan gol kedua buat MU.

Memasuki babak kedua, pertarungan kembali sengit dan ketat. City terus berusaha menekan. Pada menit ke-50, Robinho berpeluang mencetak gol. Namun, tendangannya kurang sempurna, meski sudah di depan kiper Edwin van der Sar.

Namun, secara keseluruhan MU mampu meredam setiap tekanan City. Itu sebabnya, pada menit ke-60 pelatih Alex Ferguson menarik Cristiano Ronaldo digantikan Paul Scholes dan menarik Park Ji Sung digantikan Wayne Rooney. Ini untuk rotasi, karena MU masih harus menghadapi final Liga Champions.

Namun, Ronaldo sepertinya tak terima terhadap keputusan itu. Saat akan ke bangku cadangan, dia menampar handuk yang diberikan ofisial MU. Dia terus menunjukkan wajah kecewa.

Meski begitu, usai pertandingan dia tampak puas karena MU menang. Demikian juga semua pemain. Sebab, mereka merasa gelar juara Premier League sudah semakin dekat. (*)

Susunan Pemain
Man. United:
1-Edwin van der Sar; 23-Jonathan Evans, 15-Nemanja Vidic, 3-Patrice Evra, 21-Rafael; 11-Ryan Giggs, 24-Darren Fletcher, 7-Cristiano Ronaldo (18-Paul Scholes 60), 13-Park Ji-Sung (10-Wayne Rooney 60); 32-Carlos Tevez, 9-Dimitar Berbatov

Man. City: 37-Shay Given, 4-Nedum Onuoha, 22-Richard Dunne, 25-Wayne Bridge, 2-Micah Richards; 33-Vincent Kompany, 34-Nigel De Jong, 20-Felipe Caicedo, 7-Stephen Ireland; 10-Robinho, 11-Blumer Elano

The Real Final

LONDON - The Real Final tercipta pada laga penutupan Liga Champions musim ini. Barcelona akan menantang Manchester United. Bertanding di Stamford Bridge, Barca berhasil ke babak final setelah menahan imbang Chelsea 1-1.

Dalam pertandingan kali ini, Barca tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh. Pasalnya, Rafael Marquez dan Thierry Henry absen karena cedera, sedangkan Carles Puyol tidak bisa bermain akibat akumulasi kartu kuning.

Praktis, pelatih La Blaugrana Pep Guardiola terpaksa memainkan pemain cadangan Yaya Toure, Gerarrd Pique dan Sergio Busquets untuk menggantikan tiga pemain inti itu dengan mendorong Andres Iniesta di posisi yang ditinggalkan Henry.

Sementara itu, Chelsea tidak mengalami perubahan berarti dalam skuad mereka. Pelatih Guus Hiddink tetap mengandalkan Didier Drogba dan Nicolas Anelka di lini depan. Hiddink juga sudah bisa memainkan Ashley Cole di bek kiri.

Chelsea langsung menekan pertahanan Barcelona sejak menit awal. Taktik itu tidak sia-sia, karena The Blues berhasil mengejutkan kubu tamu dengan mencetak sebuah gol cepat melalui Michael Essien saat pertandingan memasuki menit kesembilan.

Berawal dari tendangan Frank Lampard yang mengenai bek Barca, Essien langsung menyambut bola liar dengan sebuah tendangan voli dari jarak 25 yard ke gawang Victor Valdes. 1-0 Chelsea memimpin.

Barca berusaha keras mengejar ketertinggalan. Namun, Chelsea tanpa henti menekan pertahanan La Blaugrana. Sayang, skor 1-0 untuk keunggulan The Blues tetap bertahan hingga babak pertama usai.

Dominasi Chelsea terus berlangsung di babak kedua. Dua peluang tercipta melalui Didier Drogba pada menit ke-53 dan 57. Tapi, penyerang asal Pantai Gading itu gagal menembus jala Valdes.

Usaha Barca untuk menyamakan kedudukan semakin berat. Pasalnya, La Blaugrana harus bermain dengan 10 orang setelah Eric Abidal dikeluarkan wasit, karena telah melanggar Anelka pada menit ke-68.

Unggul jumlah pemain membuat Chelsea terus menekan pertahanan Barca. Peluang tercipta melalui Lampard. Sayang, tendangan gelandang Timnas Inggris itu masih mampu diblok Valdes.

Sayang, kemenangan Chelsea di depan mata sirna. Adalah Iniesta yang menjadi penyelamat. Dia mencetak gol di menit-menit akhir ke gawang Cech untuk membawa Barca ke final. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Hasil ini, maka Barca akan menantang United pada babak final yang akan berlangsung di Roma, setelah sebelumnya bermain tanpa gol melawan Chelsea di Camp Nou. Setan Merah sendiri berhasil lolos setelah menumbangkan Arsenal 4-1 secara agregat.

Susunan pemain
Chelsea
: Cech; Bosingwa, Alex, Terry, Cole; Essien, Ballack, Lampard, Malouda; Anelka, Drogba (Belletti 72).

Barcelona: Valdes; Alves, Pique, Toure, Abidal; Busquets (Bojan 85), Keita, Xavi, Iniesta (Sylvinho 90); Eto'o (Gudjohnsen 90), Messi.

Permainan Terbaik Ronaldo Telah Kembali

Cristiano Ronaldo merayakan golnya ke gawang Arsenal dalam duel kedua semifinal Liga Champions, Selasa (5/5). MU lolos ke final berkat kemenangan 3-1 (agregat 4-1).

Rabu, 6/5/2009 | 05:08 WIB

LONDON, — Gelandang Manchester United, Cristiano Ronaldo, kembali memperlihatkan ancamannya bagi lawan. Sebanyak dua gol yang diciptakannya ke gawang Arsenal membuatnya yakin telah mencapai permainan terbaiknya musim ini.

Awal musim ini, Ronaldo tak terlalu menonjol dalam pasukan "Setan Merah". Seusai sembuh dari cedera, pemain sayap itu kesulitan memainkan atraksinya di lapangan, lebih-lebih mengulang panen gol seperti musim lalu.

Seperti mesin diesel yang terlambat panas, permainan Ronaldo akhirnya memanas. Malam tadi ia memperlihatkan kepiawaiannya sebagai Pemain Terbaik Eropa. Ia membuat satu assist dan mencetak dua dari tiga gol MU. Gol pertamanya lahir berkat bakatnya melakukan tendangan keras seperti yang dia lakukan saat bertandang ke Porto.

“Kukira aku kembali ke bentuk terbaikku, terutama di beberapa pertandingan terakhir," ungkap Ronaldo kepada ITV seusai pertandingan di Emirates, Selasa (5/5).

Dalam duel semalam, Ronaldo dipasang sebagai striker dengan dukungan suplai bola dari Wayne Rooney di sayap kiri dan Park Ji-Sung di kanan. Tugas ini tak biasa bagi winger tersebut, tapi nyatanya ia bisa melakukan itu dengan baik.

"Aku bisa bermain (sebagai striker), tapi itu bukan posisiku sebenarnya. Jika pelatih merasa aku bisa berada di suatu posisi, aku bisa menjadi striker, kiper, winger. Aku hanya ingin main," tambahnya.

Dengan tambahan dua gol, CR7 yang sampai kini bermain selama 920 menit di Liga Champions telah mencetak empat gol musim ini. Jika ditambah dengan semua kompetisi, ia sudah mencatat 25 gol.

Ronaldo: United Akan Cetak Sejarah

LONDON - Manchester United melanggang ke final Liga Champions. Selain juara, peluang emas lainnya terbuka lebar. The Red Devils bisa membukukan sejarah sebagai tim pertama yang mampu mempertahankan gelar sejak format kompetisi diubah pada 1992.

Winger sekaligus bintang Manchester United Cristiano Ronaldo yakin rekan satu timnya mampu membukukan sejarah di Liga Champions. Lawan United di final adalah pemenang pertandingan Barcelona melawan Chelsea.

"Saya selalu yakin kami akan menang lagi. Keyakinan itu merupakan buah apa yang telah kami coba lakukan dan sekarang kami berada di final. Artinya, kami memiliki kesempatan yang besar," kata Ronaldo seperti dilansir reuters, Rabu (6/5/2009).

United melanggang ke final setelah mengubur impian Arsenal 3-1 di Emirates Stadium. Dari dua pertandingan yang sudah dilangsungkan, United unggul agregat 4-1, karena di leg pertama menang 1-0.

"Pertandingan itu sangat sulit. Arsenal adalah tim yang tangguh. Sehingga membukukan tiga gol di kandang mereka sangat luar biasa," papar pemain terbaik Eropa dan dunia ini.

Dalam laga dinihari tadi, Ronaldo menyumbangkan dua gol bagi United. Satu gol lainnya dicetak gelandang serang Park Ji-sung.

Ferguson Tunggu Chelsea di Final


Sir Alex Ferguson

Rabu, 6/5/2009 | 05:22 WIB

LONDON, — Pelatih Manchester United Alex Ferguson mengharapkan bisa bertemu Chelsea di final Liga Champions. Menurutnya, "The Blues" akan mampu mengatasi Barcelona dan menjadi lawannya di Roma.

"Setan Merah" lebih dulu lolos ke final setelah menekuk Arsenal dengan skor agregat 4-1. Ini berarti sang juara bertahan lolos ke partai puncak untuk kedua kalinya berturut-turut dan berpeluang mempertahankan gelar untuk pertama kali dalam sejarah Liga Champions.

Jika disuruh memilih, Ferguson lebih suka bertemu dengan tim yang mereka kalahkan di final musim lalu, Chelsea, pada final yang akan berlangsung di Olimpico, Roma, 27 Mei mendatang. Syaratnya, Chelsea harus bisa menaklukkan Barcelona pada semifinal kedua di Stamford Bridge, Rabu (6/5). Ferguson menjagokan klub tetangga Arsenal itu karena "El Barca" sedang mengalami krisis pertahanan.

"Jelas, Barcelona fantastis," ungkap Ferguson kepada ITV. "Saya melihat mereka hari Sabtu malam (saat mengalahkan Real Madrid) dan saya senang melihat mereka."

"Menghadapi Chelsea, mereka memiliki masalah bek tengah dan ini mungkin merugikan mereka. Saya pikir, Chelsea akan lolos," lanjutnya.

Ferguson cukup serius memikirkan siapa lawan mereka di final sebab calon lawannya akan memengaruhi pilihannya dalam menentukan skuad. Ferguson sedang menimbang gelandang lain untuk menggantikan Darren Fletcher. Fletcher dipastikan tidak bisa tampil di babak puncak setelah menerima kartu merah pada leg kedua babak semifinal, Selasa (5/5). Ia diusir dari lapangan karena melanggar Cesc Fabregas di kotak penalti.

Ferguson tak mendebat keputusan wasit Roberto Rosetti atas kartu merah itu. Namun, ia tetap kecewa karena kehilangan pemain kuncinya. Itu menjadi masalah baginya.

"Anda lihat penampilannya malam ini dan semua pertandingan besar dalam beberapa tahun terakhir, Darren selalu menjadi pemain kunci bagi kami," ungkap Ferguson.

"Saya tak bisa mengatakan kepada Anda bagaimana tim saya untuk partai final. Tentunya itu bergantung kepada siapa lawan kami. Tetapi Anda akan berpikir bahwa Darren sangat diperhitungkan untuk itu," tambahnya.

Evra: MU seperti Melawan Anak-anak


Patrice Evra (kiri) menganggap pemain muda Arsenal kalah pengalaman dan percaya diri.

Rabu, 6/5/2009 | 05:52 WIB

LONDON, — Bek kiri Manchester United, Patrice Evra, memaklumi kemenangan timnya atas Arsenal. Menurutnya, "The Gunners" memainkan tim yang terlalu muda sehingga kurang berpengalaman lawan pemain MU yang sudah matang.

Dalam duel semifinal Liga Champions, Selasa (5/5) malam, Arsenal memang tampil dengan sejumlah pemain muda. Selain Theo Walcott dan Samir Nasri, pelatih Arsene Wenger juga menurunkan bek kiri Kieran Gibbs. Gibbs terpaksa dimainkan karena Gael Clichy sedang cedera. Akibatnya, kesalahan yang dilakukan pemain 20 tahun itu membuat gawang Manuel Almunia bobol oleh gol pembuka Park Ji-Sung.

Pada leg pertama pekan lalu, Gibbs juga dimainkan sejak menit awal. Gol tunggal John O'Shea waktu itu juga lahir dari area pertahanannya. Namun, secara keseluruhan Gibbs tampil cukup apik di partai pertama.

"Kami sebelas pemain dewasa, mereka sebelas anak-anak. Bedanya tidak hanya soal pengalaman, tapi juga kemampuan. Kami lebih dewasa dan percaya diri," komentar Evra kepada Sky Sport seusai pertandingan.

"Semua orang bilang ini duel cantik dari Arsenal, tapi nyatanya tidak seperti itu. Dalam sepak bola, permainan cantik bukanlah segalanya," tambah pemain Perancis tersebut. "Kami juga main bagus, tapi bisa mencetak gol."

Evra juga menegaskan bahwa Arsenal terlalu memberi ruang bagi timnya untuk mencetak gol. Andai Darren Fletcher tak melakukan pelanggaran di kotak penalti, MU bisa saja menang tanpa kebobolan.

Park dan Ronaldo Bawa MU Memimpin

Gelandang Manchester United, Park Ji-Sung (kanan), mencoba melewati bek Arsenal, Kieran Gibbs, pada duel semifinal Liga Champions di Stadion Emirates, London. Park mencetak gol pembuka dalam duel tersebut.

Rabu, 6/5/2009 | 02:39 WIB

LONDON, — Manchester United sementara unggul 2-0 atas Arsenal pada babak pertama leg kedua semifinal Liga Champions, Selasa (5/5). Gol dicetak oleh Park Ji-Sung dan Cristiano Ronaldo. Kalah agregat 0-3, "The Gunners" harus mencetak empat gol untuk lolos ke final.

Meski menguasai permainan di menit-menit awal, Arsenal malah kecolongan oleh gol Park di menit ke-8. Dalam sebuah serangan balik, Ronaldo melepas umpan ke tengah kotak penalti Arsenal. Park berhasil menjangkau bola dan melepaskannya ke sudut kiri bawah gawang Manuel Almunia.

MU hanya membutuhkan tiga menit untuk menggandakan keunggulan menjadi 2-0 melalui Ronaldo. Mendapat kesempatan tendangan bebas, Ronaldo menembakkan bola langsung ke sudut kiri bawah kotak penalti. Almunia bisa membaca arah bola, tetapi gerakannya kalah cepat dari bola.

Pada menit ke-17, Wayne Rooney nyaris menambah keunggulan "The Red Devils". Dari luar kotak penalti, Rooney melepas tembakan ke gawang. Kali ini, tepisan tangan kiri Almunia berhasil membelokkan bola keluar lapangan.

Masih dalam keadaan tertinggal 0-2, Arsenal terus menyerang. Namun, rapatnya benteng MU menyulitkan Cesc Fabregas dkk membangun serangan lewat tengah. Hingga menit ke-30, Arsenal mengandalkan umpan silang ke tengah kotak penalti untuk membuka peluang gol. Sayangnya, usaha ini selalu berhasil dikandaskan Edwin van der Sar dan Rio Ferdinand.

MU sendiri berusaha melambatkan tempo dengan memainkan penguasaan bola. Walau beberapa kali menyelipkan serangan, MU tetap fokus dengan pertahanan. Koordinasi dan komunikasi antara Ferdinand dan Nemanja Vidic berhasil menjaga keperawanan gawang hingga akhir babak pertama. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Susunan pemain:
Arsenal:
Almunia; Sagna, Toure, Djourou, Gibbs; Fabregas, Walcott, Nasri, Song; Van Persie, Adebayor.
Man. United: Van der Sar; O'Shea, Ferdinand, Vidic, Evra; Ronaldo, Fletcher, Carrick, Anderson, Park; Rooney.

Perangkap MU, Neraka bagi Arsenal

Para pemain Manchester United melambaikan salam kepada para pendukungnya usai mengalahkan Arsenal di semifinal Liga Champions.

Rabu, 6/5/2009 | 04:31 WIB

JAKARTA, — Manchester United memperoleh buah manis berkat strateginya bermain efektif di kandang Arsenal. Tiket final Liga Champions untuk kedua kalinya secara berturut-turut berhak mereka dapatkan.

Setelah meraih kemenangan tipis 1-0 pada laga pertama, Pelatih MU Sir Alex Ferguson sudah mengira jika Arsenal akan menyerang mereka di Stadion Emirates. Formasi 4-4-2 yang diprediksi oleh Ferguson memang agak meleset karena "The Gunners" memakai formula 4-3-2-1 di kandang sendiri. Namun, taktik menyerang sejak menit awal oleh Arsenal memang sudah bisa diprediksi. Itu terbukti sejak bola bergulir.

Pemain MU sudah siap dengan itu semua. Prediksi mereka melahirkan siasat menjebak lawan. Ferguson pun menggunakan struktur pemain yang sama dengan lawannya. Bedanya, kali ini Wayne Rooney tidak ditempatkan sebagai striker tunggal. Seperti duel sebelumnya, striker Inggris itu diplot sebagai sayap kiri plus kewajiban turun jauh ke belakang.

Ferguson justru menempatkan Cristiano Ronaldo seorang diri di depan dan Park Ji-Sung sebagai sayap kanan. Terbukti, kecepatan kedua pemain ini sangat mematikan. Dari kaki kedua gelandang ini pula lahir tiga gol di gawang Manuel Almunia.

Serangan cepat yang dibangun Ronaldo di sektor kiri pertahanan lawan berbuah assist cantik bagi Park. Kieran Gibbs yang sudah benar menempel Park ternyata terlalu cepat berlari. Gibbs terpeleset ketika hendak memotong bola dan ini memudahkan Park menceploskan bola.

Gol berikutnya, dari Ronaldo, menunjukkan betapa keras dan akuratnya tendangan Pemain Terbaik Dunia dan Eropa itu. Robin van Persie mungkin lupa dengan talenta anak Portugal tersebut sehingga pelanggaran yang dilakukannya di luar kotak penalti harus dibayar mahal. MU semakin percaya diri dengan keunggulan agregat 3-0. Penonton pun mulai cemas dan tak bergairah.

Harus membalas empat gol jelas suatu hal berat bagi Cesc Fabregas dkk. Harapan pelatih Arsene Wenger menambah daya gedor dengan memasukkan Emmanuel Eboue di babak kedua pun tak membuahkan hasil. Cara ini malah dibayar mahal oleh gol kedua Ronaldo malam itu. Kemudian, lagi-lagi gol ini lahir lewat serangan balik cepat.

Hanya tiga pemain yang memotori gol ketiga MU malam itu: Park, Rooney, dan Ronaldo. Kecepatan lari Ronaldo dan Rooney dari kedua sayap sudah cukup membuyarkan kesiapan pertahanan Arsenal. Semua pemain Arsenal di lapangan tengah terlambat menutup gerak dua pemain MU itu.

Hasil itu sudah sangat cukup bagi MU untuk berkonsentrasi pada pertahanan, yang malam itu memang sudah sangat kuat berkat Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic. Sayangnya, sebuah kesalahan yang tak perlu dari Darren Fletcher menodai permainan "Setan Merah" dan berbuah gol penalti dari Van Persie. Skor 3-1 atau agregat 4-1 tetap tak menolong Arsenal.

Wenger pasti kecewa dengan kekalahan ini. Namun, pendukung Arsenal sekiranya memaklumi kelemahan lini belakang timnya, yang tak diperkuat William Gallas dan Gael Clichy. Cedera yang dialami Mikael Silvestre juga tak memberi Wenger pilihan selain memasang Johan Djourou yang kurang pengalaman di Eropa.

Memaksa semua pemain membantu serangan mengakibatkan beban pertahanan Arsenal semakin berat. Walcott yang digadang-gadang bisa main cepat tak begitu kentara di sayap kanan. Jalan pintas berupa umpan-umpan panjang kepada Emmanuel Adebayor terlalu mudah dibaca. Begitu ada celah di lini tengah, susah bagi "The Gunners" untuk mengisinya rapat-rapat. Ruang kosong ini menjadi makanan empuk bagi Anderson, Park, Ronaldo, dan Rooney, yang tampil dengan tenaga penuh.

Wenger: Ronaldo Bunuh Kami!

LONDON - Arsenal harus mengubur ambisinya melangkah ke babak final Liga Champions setelah dilibas Manchester United dengan agregat 4-1 di babak semifinal. Pelatih Arsene Wenger tahu betul siapa yang harus "bertanggung jawab" atas kekalahan timnya.

Adalah mega bintang asal Portugal Cristiano Ronaldo yang ditunjuk Wenger sebagai biang kekalahan The Gunners 1-3 di hadapan publik Emirates, dini hari tadi. Pemain Terbaik Dunia 2008 itu memang menjadi momok terbesar skuad muda Wenger dalam laga itu. Performa gemilang CR-7 mampu membuahkan dua gol cantik untuk The Red Devils.

Tak ayal, Wenger pun mengakui jika anak-anak asuhnya dibuat ketar-ketir dalam menghadapi winger 24 tahun tersebut. "Hari ini kami terjebak oleh tim yang memiliki naluri serta kemampuan untuk memanfaatkan kesalahan-kesalahan kami. Ronaldo membuat kami kesusahan," keluh Wenger seperti dikutip tribalfootball, Rabu (6/5/2009).

Meski demikian, pelatih asal Prancis itu mengungkapkan bahwa peluang timnya mengamankan tiket menuju Roma memang sudah berakhir ketika Ronaldo menceploskan gol melalui tendangan bebas, tidak lama setelah Park Ji-sung membuka keunggulan bagi United pada menit-menit awal babak pertama.

"Hal yang paling mengecewakan adalah bahwa pertandingan ini sudah berakhir sebelum benar-benar dimulai," cetus pelatih berjuluk The Professor.

"Sangat mengecewakan setelah bertarung sejauh ini kemudian kami menyia-nyiakan pertandingan seperti itu. Dalam tiga menit kami kecolongan dua gol, dan hal itu terlalu sulit ketika Anda menghadapi tim yang memiliki pertahanan bagus," pungkas Wenger.

Pelatih kelahiran Strasbourg 59 tahun itu harus merelakan The Gunners mengakhiri musim tanpa meraih satu gelar pun. Sementara, United tengah menanti lawan di Olimpico Roma 28 Mei nanti, yakni pemenang laga Chelsea kontra Barcelona.

United ke Roma

LONDON - Aksi Park Ji-sung dan Cristiano Ronaldo menghancurkan pertahanan Arsenal, membawa Manchester United melangkah ke final Liga Champions 2008/2009. Red Devils mengalahkan Arsenal 3-1 di Emirates Stadium, Rabu (6/5/2009).

Kemenangan ini membuat Setan Merah mengantongi agregat gol 4-1, setelah pada pertemuan pertama di Old Trafford menang 1-0. Kemenangan 4-1 merupakan modal lebih dari cukup untuk mengantarkan United ke Olimpico Roma, tempat partai final digelar.

Pelatih Sir Alex Ferguson tidak banyak melakukan perubahan pada skuadnya. Rio Ferdinand dan Patrice Evra sudah dimainkan. Sementara Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo bertindak sebagai pendobrak.

Skema tersebut cukup membuat punggawa pertahanan The Gunners yang berisikan Sagna, Toure, Djourou dan Gibbs kelimpungan. Baru Delapan menit pertandingan berjalan, sebuah serangan cepat diperagakan Ronaldo dilanjutkan dengan umpan ke kotak penalti lawan.

Kieran Gibbs sebenarnya bisa memotong umpan tersebut. Hanya, pemain muda ini terpeleset dan bola malah jatuh ke kaki Park Ji-sung. Pemain asal Korea Selatan ini pun dengan mudah melewati Manuel Almunia dan menceploskan bola.

Hanya tiga menit berselang, Cristiano Ronaldo menambah keunggulan timnya menjadi 2-0. Sebuah tendangan bebas indah dilesakan CR-7, dan gagal dihalau oleh Almunia. Arsenal yang sedang berada dalam tekanan, semakin terjepit.

Pada menit 18 giliran Wayne Rooney yang berpeluang mencetak gol. Sayang tendangannya bisa ditepis Almunia. Tendangan bebas Ronaldo kembali terjadi di menit 32. Almunia yang tak ingin dua kali dipermalukan, sukses menyelamatkan bola.

Pada babak kedua, gelombang serangan Setan Merah tidak mengendur. Menit 52, kembali sebuah tendangan keras Ronaldo dari luar kotak penalti memaksa Almunia untuk terbang.

United menambah jumlah gol menjadi 3-0 di menit 61. Skema serangan balik cepat yang dirancang Ronaldo, Park dan Rooney memporak-porandakan pertahanan The Gunners. Umpan Rooney ke mulut gawang, disambut Ronaldo dengan tendangan kaki kiri.

Unggul 3-0 membuat Fergie leluasa dalam melakukan pergantian. Evra ditarik keluar dan digantikan Rafael Da Silva. Sementara Rooney diganti Dimitar Berbatov. Sayang, Darren Fletcher malah harus diusir wasit pada menit 74.

Usaha Fletcher menghentikan kapten Cesc Fabregas yang tinggal berhadapan dengan Edwin van der Sar, memaksa wasit untuk mengeluarkan kartu merah, sekaligus menunjuk titik putih. Van Persie yang menjadi algojo, sukses menjalankan tugasnya.

Hingga laga usai, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Kemenangan ke-27 United ini membuat mereka memastikan diri melaju ke final, untuk menantang pemenang antara laga Chelsea melawan Barcelona.

Formasi yang Diturunkan:
Man Utd:
Van der Sar, O'Shea, Ferdinand, Vidic, Evra, Fletcher, Carrick, Anderson, Park, Ronaldo, Rooney.
Cadangan: Kuszczak, Rafael Da Silva, Evans, Giggs, Scholes, Berbatov, Tevez

Arsenal: Almunia, Sagna, Toure, Djourou, Gibbs, Walcott, Fabregas, Song Billong, Nasri, Van Persie, Adebayor.
Cadangan: Fabianski, Eboue, Silvestre, Diaby, Denilson, Vela, Bendtne

Rapor Pemain Arsenal-United

LONDON - Manchester United memastikan diri untuk melangkah ke partai pamungkas Liga Champions, usai mengalahkan Arsenal 3-1 di Emirates Stadium, Rabu (6/5/2009). Berikut adalah rapor pemain, seperti dilansir Goal:

ARSENAL

Manuel Almunia -6.0: Brilian di leg pertama, membuat Arsenal tetap diperhitungkan. Namun di laga ini, Almunia gagal mengantisipasi tendangan bebas Ronaldo yang menjadi gol kedua. Sementara gol pertama dan ketiga, mutlak kesalahan bek. Penyelamatan atas peluang Rooney dan Ronaldo adalah poin plus.

Bacary Sagna -6.0: Dari empat bek, hanya Sagna yang tampil cukup optimal. Sagna tidak terlibat dalam kesalahan dua gol United.

Kolo Toure -5.0: Cukup solid di beberapa laga. Namun, Toure kehilangan momen di pertandingan ini. Arsenal butuh pemimpin di lini belakang yang menjadi tugas Toure. Ia relatif gagal di laga ini.

Johan Djourou -5.0: Diharapkan menjadi pelapis bagi absennya Mikael Silvestre, tapi ia gagal. Djourou menjadi lubang kedua yang kerap mudah ditembus. Gol kedua Ronaldo adalah kesalahannya menutup aliran bola.

Kieram Gibbs -4.5: Tampil apik di leg pertama, membuat semua publik membicarakannya. Namun, Gibbs justru anti klimaks di leg kedua ini. Gol pertama Park Ji-sung tidak akan tercipta bila ia tidak terjatuh.

Theo Walcott -4.5: Tampil mengecewakan di dua leg. Walcott tidak mampu bersaing dengan Patrice Evra dalam segi apapun. Tidak ada tempat untuk Walcott.

Alexandre Song -5.0: Song adalah pemain berkarakter jangkar. Tapi sekali lagi ia tidak memikirkan lini pertahanan. Keputusan Wenger menempatkannya sebagai pengganti Mathieu Flamini adalah sebuah misteri.

Cesc Fabregas -6.0: Fabregas sudah berusaha semaksimal munglin untuk kreatif. Namun, ia kerap tidak mendapat dukungan dari pemain lain. Poin plusnya hanya saat dilanggar Fletcher, yang berujung penalti.

Samir Nasri -7.0: Pemain yang tampil paling bagus di skuad Arsenal. Namun, seperti halnya Cesc, Nasri juga kerap sendirian tanpa dukungan. Ia kalah cepat dengan barisan gelandang United.

Robin van Persie -6.5: Kerja sama dengan Nasri cukup menyulitkan pertahanan United. Satu tembakan memaksa van der Sar terbang. Tendangan penalti juga dilesakan dengan sempurna.

Emmanuel Adebayor -4.0: Ada apa dengan Adebayor? Penampilan terburuk dari Adebayor. Minim kontribusi dan kerap membuang bola.

Pengganti
Eboue -6.5
Bendtner -6.0

MANCHESTER UNITED
Edwin van der Sar -6.5: Tidak banyak ancaman ke gawang van der Sar. Kiper asal Belanda ini mematahkan peluang van Persie. Namun harus kebobolan dari titik penalti.

John O'Shea -6.5: Pahlawan di Old Trafford. John O'Shea tidak terlalu spektakuler di Emirates. Pemain Irlandia ini sibuk melayani Nasri, hingga tidak terlalu tampil menyerang.

Nemanja Vidic -7.5: Memenangkan semuanya di udara. Vidic tampil cemerlang di laga kali ini.

Rio Ferdinand -8.0: Sekali lagi mematikan Adebayor. Ferdinand dan Vidic adalah tembok bagi Arsenal. Duo bek tengah terbaik di dunia.

Partice Evra -8.0: Mematikan pergerakan Walcott. Evra adalah pemain yang membuat Wenger terpaksa menarik Walcott.

Darren Fletcher -7.5: Secara umum Fletcher tampil bagus di tengah. Namun, kartu merah membuat noktah di rapornya. Imbasnya, Fletcher harus absen di final.

Michael Carrick -7.5: Carrick menunjukan kepada Song bagaimana cara menjadi seorang pemain jangkar. Permainan efektif, kapan menyerang kapan bertahan. Yang terpenting, tidak banyak membuang bola dan salah umpan.

Anderson -8.0: Salah satu pemain dengan rata-rata tinggi di Premier League. Dia berkelas dunia dan menjadi bagian penting United.

Cristiano Ronaldo -9.0: Sekali lagi Ronaldo membuktikan kapasitasnya. Tendangan bebas dan kelincahannya adalah momok bagi lini belakang. CR-7 adalah Man-of-the-match di laga ini.

Park Ji-sung -8.5: Banyak memiliki energi. Park tidak pernah berhenti berlari. Hasilnya adalah gol di menit delapan babak pertama. Park juga menjadi arsitek di gol ketiga dengan memberikan umpan ke Rooney. Dia adalah pemain Asia yang merasakan atmosfer final Liga Champions.

Wayne Rooney -8.0: Tidak mencetak gol bukanlah masalah baginya. Satu assist untuk Ronaldo dan tendangan keras yang ditepis Almunia adalah buah kerjanya. Pergerakannya membuat fokus lawan menjadi pecah

Pengganti
Giggs 6.5
Rafael 6.0
Berbatov 5.5

Ronney: Tak Peduli Siapa Lawan di Roma

LONDON - Manchester United memastikan tiket ke final Liga Champions setelah menggilas Arsenal 3-1 pada leg kedua semifinal di Stadion Emirates, Rabu (6/5/2009). Saat ini, United menunggu lawan di final, yaitu pemenang pertandingan Barcelona melawan Chelsea.

Striker The Red Devils Wayne Rooney menyatakan tidak peduli dengan tim yang akan dihadapi pada laga puncak. Setiap klub yang melaju ke final pastinya tim kuat dan memiliki peluang besar menjadi juara.

Bomber Timnas Inggris ini juga menyanjung permainan yang diperagakan timnnya saat menghentikan perjuangan Arsenal. Setiap orang senang. Hasil ini merupakan buah performa kami yang luar biasa dan saya pikir kami benar-benar berhak mendapatkannya," kata Rooney seperti disitat reuters, Rabu (6/5/2009).

"Saya pikir kami hanya ingin menyerang di pada saat yang tepat dan seluruh anggota tim menyatakan terima kasih untuk gol yang tercipta," sebutnya.

Ketika ditanya apakah ia memilih Chelsea atau Barcelona di final, Rooney menegaskan, "Saya pikir kami mampu mengalahkan siapapun diantara mereka. Kami tahu mereka akan menyulitkan kami kelak."

Tekuk "The Boro", MU Kikis Ambisi Liverpool


Gelandang Manchester United, Ryan Giggs (kanan) merayakan golnya ke gawang Middlesbrough. MU menang 2-0.

Sabtu, 2/5/2009 | 21:04 WIB

MIDDLESNROUGH, - Manchester United menipiskan harapan Liverpool menjuarai Premier League usai menggulung Middlesbrough 2-0, Sabtu (2/5). Dengan 80 poin, MU menjauh sejarak enam poin dari Liverpool di peringkat kedua.

Meski berstatus juara bertahan, MU sempat tertekan oleh serangan tuan rumah. Selama 22 menit pertama, pasukan "Setan Merah" sempat dipaksa bertahan oleh "The Boro".

Namun, MU memang terlalu kuat untuk dilawan tim penghuni zona degradasi ini. Melalui gol Ryan Giggs di menit ke-25, MU menunjukkan superioritasnya.

Bermula dari sepak pojok, Ryan Giggs berhasil menerima umpan Nemanja Vidic. Dari luar kotak penalti, bola langsung diempaskan ke arah gawang Brad Jones. Bola bersarang di sudut kanan bawah gawang Middlesbrough. Skor 1-0 untuk "Red Devils".

Tertinggal satu gol, Middlesbrough tak lantas menyerah. Demi bebas dari zona degradasi, mereka terus berusaha membangun serangan. Akhirnya, pada menit ke-37, "The Boro" berhasil menciptakan peluang melalui Stewart Downing.

Setelah menerima umpan dari Matthew Bates, Stewart Downing melepas tembakan tepat ke tengah gawang Ben Foster. Sayang, tembakan dari luar kotak penalti itu masih mampu dihentikan Foster disudut kanan bawah gawangnya.

Selanjutnya, "The Boro" terus berusaha menekan tamunya. Pada menit ke-41, mereka kembali mendapatkan kesempatan menyamakan kedudukan melalui Anthony McMahon. Dari luar kotak penalti, McMahon meneruskan umpan Bates ke arah gawang MU. Bola deras yang mengarah ke tengah gawang itu berhasil diblok Ben Foster. Skor tak berubah hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, MU memulai serangan. Enam menit babak kedua berjalan, MU berhasil menggandakan kedudukan melalui Park Ji-Sung. Mendapat sodoran bola dari Wayne Rooney, Park mengirim bola rendah ke sudut kanan gawang. Antisipasi Jones tak memadai untuk menghentikan derasnya bola. Skor 2-0 untuk MU.

Tertinggal 2-0, tempo permainan Middlesbrough menurun dan memilih merapatkan barisan. Keadaan ini dimanfaatkan MU untuk ganti mendesak tuan rumah.

Pada menit ke-65, Carlos Tevez berpeluang memperbesar keunggulan MU setelah mendapat umpan silang dari Giggs. Tevez yang berdiri di tengah kotak penalti meneruskan bola ke tengah gawang. Tembakan ini berhasil ditepis Jones.

Dengan memainkan penguasaan bola, MU meneruskan tekanannya. Namun, hingga menit ke-85, rentetan eksekusi Rooney dan Tevez meleset dari sasaran. "Setan Merah" pun kemudian memilih mengendurkan serangan. Adapun "The Boro" juga tak kunjung bangkit. Skor 2-0 tak berubah hingga akhir laga.

Dengan hasil ini, "The Boro" semakin tergencet di zona degradasi. Koleksi 31 poin membuat mereka masih tertahan di peringkat ke-19.

Susunan pemain:
Middlesbrough:
Jones; Huth, Wheater, Hoyte, McMahon (Digard 55'); Sanli Tuncay, Bates, Downing, O'Neill (Emnes 70'); King (Alves 55'), Aliadiere
Manchester United: Foster; Evans, Vidic, Evra (Rafael 78'), O'Shea; Giggs, Scholes, Rooney, Park Ji-Sung (nani 75'); Macheda (Tevez 56'), Berbatov

CR7: Tiket Final Sudah di Tangan!

Cristiano Ronaldo.

Kamis, 30/4/2009 | 17:05 WIB

MANCHESTER, — Manchester United (MU) menuai hasil memuaskan saat melakoni leg pertama semifinal Liga Champions di Old Trafford, Kamis (30/4) dini hari WIB. Menjamu Arsenal, "The Red Devils" menang 1-0 lewat gol John O'Shea pada menit ke-18.

Alhasil, kemenangan tanpa kebobolan di leg pertama itu membuat peluang "Setan Merah" maju ke final sangat besar. Pasalnya, pada leg kedua di Emirates Stadium pekan depan, MU cukup bermain imbang atau minimal kalah dengan selisih satu gol tetapi bisa membobol gawang lawan (1-2, 2-3, ...).

Ini yang membuat Cristiano Ronaldo optimistis bahwa timnya bisa maju ke partai puncak untuk menghadapi pemenang duel Chelsea vs Barcelona pada 27 Mei di Roma. Winger asal Portugal itu yakin, syarat tersebut bisa dipenuhi.

"Di sana (Emirates) kami takkan membiarkan gawang kebobolan untuk menuju ke final. Kami masih memiliki satu pertandingan lagi, dan kami sadar, jika menang atau seri, maka tiket final berada di tangan. Memang, pertandingan nanti akan sulit, tetapi Manchester punya peluang untuk mencetak gol lagi," ungkap Ronaldo.

"Saya ingin mencetak gol di sana. Manchester selalu menjadi favorit karena kami adalah juara bertahan Liga Champions dan semua pemain percaya diri," tambah Pemain Terbaik Eropa dan Dunia 2008 itu.

Pada pertandingan di Old Trafford, Ronaldo gagal mencetak gol meskipun dia punya dua peluang emas. Pada babak pertama, bola sundulannya menyambut umpan Carlos Tevez, masih bisa dihalau kiper Manuel Almunia. Pada babak kedua, mistar gawang yang menghalanginya mencetak gol karena bola tendangannya dari luar kotak penalti menghujamnya (mistar gawang).

Tak heran jika pemain Portugal dengan sebutan CR7 ini sangat penasaran. Dia pun mengusung ambisi untuk mengoyak jala Almunia pada pertemuan kedua 5 Mei mendatang.