Krisis ekonomi global tak akan menghalangi suporter merogoh kantong mereka dalam-dalam untuk menyaksikan langsung final Liga Champions di Roma, Rabu (27/5) atau kamis dini hari WIB.
Demikian dikatakan konsultan senior Kelompok Bisnis Olahraga di Deloitte, Mark Roberts.
Menurut Roberts, lebih dari 50.000 manusia akan mendatangi ibu kota Italia untuk menyaksikan pertarungan Manchester United dan Barcelona. Daya tarik turnamen ini membuat suporter rela menabung jauh-jauh hari untuk menjadi saksi terjadinya sejarah baru.
"Mereka akan terus berbelanja bila tak ada sesuatu yang terjadi dalam iklim ekonomi," ujar Roberts.
Panitia penyelenggara menyediakan total 67.000 tiket untuk final tersebut dan semuanya sudah terjual habis. Pendukung MU dan Barcelona masing-masing mendapat jatah 20.000 tiket. Adapun bagi pendukung netral, disediakan 10.000 tiket yang bisa dibeli di federasi sepak bola negara-negara Eropa dan rekanan bisnis.
Tiket dijual dengan harga 70-200 euro atau senilai Rp1-3 juta. Harga ini belum termasuk biaya administrasi dan akomodasi. Nilai jual tersebut akan terus dievaluasi mengikuti perkembangan ekonomi.
Pada final tahun lalu di Moskwa, setiap penonton dari luar negeri menghabiskan sekitar 624 poundsterling atau mencapai Rp10 juta selama kunjungannya. Mengingat lokasi dan kondisi Roma lebih terjangkau, pendapatan penyelenggara tahun ini diprediksi tidak akan berada di bawah musim lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar