
Para suporter Manchester United membentangkan spanduk yang mendesak pemilik klub Glazer pergi.
MANCHESTER, — Seorang pendukung Manchester United, Steve Tilzey, mengecam tindakan klub yang melarang dan bahkan mengusir pendukung dengan atribut berwarna hijau-emas, yang merupakan simbol perlawanan terhadap pemilik MU, Malcolm Glazer, dalam sebuah acara televisi internal MU (MUTV) di Red Cafe. Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan bahwa kebijakan manajemen mulai bersikap seperti diktator.
Sejak sekitar awal musim ini, pendukung mendesak Glazer melepaskan kepemilikannya. Mereka menilai, Glazer telah menjebloskan MU ke jurang kebangkrutan. Mereka kemudian secara konsisten menggelar aksi protes dengan memakai atribut hijau-emas.
Menurut Tilzey, sudah sejak 18 bulan terakhir, ia datang ke acara tersebut. Pada kunjungan terakhirnya, ia dihampiri sejumlah petugas keamanan yang memintanya melepas syal berwarna hijau-emas. Karena menolak, Tilzey kemudian diusir keluar.
"Ini adalah pelarangan. Ini adalah gambaran soal apa yang terjadi di klub dan ini keluar dari aturan. Ini seperti diusir oleh polisi rahasia atau Stasi (lembaga keamanan yang ditakuti di Jerman Timur, sebelum bergabung dengan Jerman Barat). Namun, ini bukan Lapangan Tiananmen. Ini adalah protes damai," ujar Tilzey .
"Saya telah mengunjungi acara ini selama 18 bulan. Setelah 20 menit berada di dalam, aku ditepuk oleh dia atau tiga petugas keamanan yang mengatakan, 'Anda harus melepas itu atau pergi.' Saya katakan, 'Saya tak akan melepaskan syal. Saya akan pergi'."
"Saya tak menyalahkan produser atau pengarah pertunjukan. Mereka mendapat telepon dan mereka diminta untuk mengeluarkan saya. Orang lainnya mengenakan atribut hijau-emas. Namun, dia memilih melepas atributnya. Ia pasti merasa terintimidasi," ungkapnya.
"Saya kemudian pergi ke bar. Namun, sejumlah orang, kru, dan petugas keamanan mendatangi saya dan mengatakan, 'Ini juga (tidak boleh). Ini salah'."
"Saya tak memakainya untuk mengganggu orang. Saya memakainya karena ini klub saya. Saya telah memakainya selama lima atau enam pekan. Saya memakai atribut ini saat bekerja dan saat berada di kota. Saya tidak berpikir tentang atribut ini ketika pergi ke acara ini (dengan mengenakan syal tersebut)," ucapnya.
"Saya memakainya sekitar tiga pekan lalu dan tak ada yang mengatakan apa-apa. Ini adalah pertama kalinya klub melakukan sensor. Ini tak bisa diterima," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar